POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Berbagai upaya telah dilakukan oleh Komisi VIII DPR RI bersama Kementerian Agama RI, untuk meningkatkan pelayanan kepada Calon Jemaah Haji (CJH) Indonesia.
Pembahasan bersama terkait Badan penyelenggara Ibadah Haji (BPIH) untuk tahun 2018 ini telah memberikan hasil maksimal. Misalnya saja, jatah makan bagi CJH Indonesia sudah 75 kali.
Ketua Tim Komisi VIII DPR RI Samsu Niang mengatakan, rincian jatah makam bagi CJH Indonesia selama melaksanakan ibadah haji yakni, 40 kali makan selama di Mekah, 18 kali makan selama di Madinah, 16 kali makan di Mina, dan 1 kali makan saat kedatangan di Arab Saudi.
Selain itu, fasilitas mobil yang akan dipakai CJH Indonesia merupakan obil keluaran tahun 2017. Sehingga, tidak ada lagi CJH yang ketinggalan selama melakukan perjalanan dari Madina ke Mekah, maupun menuju ke Padang Arafah.
“Kami menolak kalau mobilnya bukan keluaran 2017,” tandas Samsu Niang.
Samsu Niang mengatakan, petugas penyelenggara haji tahun 2018 juga ditambah menjadi 4.100 orang. Sebelumnya, jumlah petuga di musim haji tahun 2017 sebanyak 3.500 orang.
Dari bidang imingrasi, Samsu Niang mengaku pemerintah Arab Saudi telah melakukan perekaman sidik jari dan retina mata di embarkasi dalam negeri.
Pengambilan sidik jari ini bertujuan untuk mengurangi antrian ketika CJH Indonesia tiba di Arab Saudi, yang biasanya mengantri sampai 4 jam.
“Jadi saat tiba, petugas di Arab Saudi hanya menstempel Passport CJH,” ujar Samsu Niang.
(muh fadly/pojoksulsel)
