POJOKSULSEL.com, JAKARTA – Presiden PKS Sohibul Iman menyatakan, nama-nama kandidat capres dan cawapres yang diusung partainya di Pilpres 2019 bakal dibahas bersama partai-partai koalisi.
Nama yang dipilih akan disimpan sampai tanggal deklarasi. ’’Calon presiden dan wakil presiden yang diusung PKS dideklarasikan sebelum 10 Agustus,’’ katanya.
Dia mengungkapkan, pertemuan terakhir antara PKS, PAN, dan Gerindra di kediaman Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto merupakan upaya komunikasi yang lebih intens dalam membentuk koalisi.
’’Di Kertanegara membahas yang sudah lama. Ada perkembangan yang kami bahas, termasuk dari Pak Prabowo,’’ ujar Sohibul.
Politikus kelahiran 1965 itu mendorong agar koalisi tiga partai tersebut bisa menggandeng partai lain sebagai tambahan kekuatan. Salah satunya adalah Partai Demokrat. Apalagi, sudah ada langkah awal pertemuan Prabowo dengan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan.
’’Kami mendorong Pak Prabowo bertemu dengan Pak SBY sehingga kami bertiga bisa terbuka menerima Demokrat,’’ papar dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Viva Yoga Mauladi menyatakan bahwa penentuan koalisi antara PAN, PKS, dan Gerindra belum memastikan pasangan calon yang diusung. PAN baru memastikan rekomendasi untuk pilpres dalam forum rapat kerja nasional. ’’Batas akhirnya kan 10 Agustus. Masih ada sisa waktu, masih dinamis,’’ ujar Viva.
Soal nama, PAN masih menyodorkan Ketua Umum Zulkifli Hasan sebagai prioritas. Namun, koalisi partai tidak bakal membahas figur pasangan calon lebih dulu. Koalisi partai di luar Jokowi akan menentukan platform lebih dulu demi menyamakan pandangan.
’’Kalau soal figur, nanti dibahas secara kekeluargaan tanpa voting. Ingat ya, tanpa voting,’’ tandasnya.
(jpnn/pojoksulsel)