POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar menggelar tes tulis Calon Mahasiswa Baru tahun ajaran 2018/2019 di Kampus 2 UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Sabtu (14/6/2018).
Tes tertulis yang ditempatkan di semua ruang kelas setiap fakultas di UMI ini diikuti oleh 9.987 Calon Mahasiswa Baru. Sedangkan, UMI hanya menerima mahasiswa tahun ini sebanyak 4.500 mahasiswa.
Salah satu yang menjadi perhatian dalam penerimaan mahasiswa baru tahun ini yakni kuota bagi mahasiswa binaan di Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi berjuluk kampus hijau itu.
Pasalanya, di tahun – tahun sebelumnya, jumlah kuota mahasiswa binaan di UMI hanya tersebar di fakultas non Kedokteran (Hukum, Sastra, Ekonomi, Teknik, Teknologi Industri, Agama, Farmasi, Pertanian, Perikanan, Keperawatan, dan Ilmu Komputer).
“Iya, jadi tahun – tahun sebelumnya, mahasiswa binaan itu hanya ada di fakuktas non Kedokteran UMI,” papar Ketua Yayasan UMI Mokhtar Noerjaya saat ditemui di Ryang Senat UMI, sebelum melakukan pemantauan Ujian Camaba.
“Namun, hari ini, kami menargetkan memberi kuota bagi mahasiswa Binaan Kedokteran UMI, jadi mahasiswa binaan akan mendapatkan bantuan biaya pendidikan,” sambung Mokhtar.
Berdasarkan penelusuran, kuota untuk mahasiswa Binaan di Kedokteran UMI hanya berjumlah 1 orang.
Sementara untuk mekanisme penerimaan Mahasiswa Binaan, Ketua Panitia Tes Camaba UMI, Prof Syahnur Said menuturkan, jika para calon prndaftar Mahasiswa Binaan terlebih dahulu dinyatakan lulus Tes Mahasiswa Baru.
“Jadi harus lulud tes masuk UMI dulu, baru bisa mendaftar calon mahasiswa binaan, setelah itu dilihat lagi, intinya itu diprioritaskan untuk desa binaan UMI dan mahasiswa yang kurang mampu,” ungkap Prof Syanur Said.
“Namun sekarang sudah makin diperluas, sudah ada juota untuk yang bukan desa binaan, bahkan ada juga untuk kuota mahasiswa binaan UMI dari luar negeri,” tutup WR 1 UMI Ini.
(pojoksulsel)