POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Keberhasilan seseorang dalam lingkup keluarga, menjadi cermin dalam keberhasilannya memimpin orang banyak.
Itu telah ditunjukkan HM Taufan Pawe (TP), Wali Kota Parepare yang tak hanya berhasil memajukan kualitas pendidikan di kota yang dipimpinnya, akan tetapi ia juga sukses dalam membimbing anak-anaknya hingga menyandang gelar sarjana.
Setelah anak pertamanya, Eta Lestari Taufan yang telah menyandang gelar sarjana dan profesi Dokter, kini anak kedua dari Wali Kota Parepare HM Taufan Pawe, Amartiwi Taufan resmi menyandang gelar sarjana hukum pada Fakultas Hukum, Universitas Hasauddin, Makassar. Sama dengan gelar sarjana yang disandang sang Ayah.
Meski disibukkan dengan rutinitas sebagai Wali Kota Parepare pasca cuti kampanye, namun TP bersama Istri, Hj Erna Rasyid Taufan kompak menghadiri wisuda Amartiwi Taufan yang digelar di Baruga Pettarani Unhas, Rabu, (11/7/2018).
Hal itu sebagai bentuk kebahagiaan dan dorongan agar anak-anaknya dapat menggapai cita-cita.
“Semoga ilmu hukum yang telah Tiwi dapatkan selama belajar bermanfaat bagi orang banyak dan tentunya tetap berada di jalan yang lurus jalan yang diridhoi Allah SWT,” tulis Erna Rasyid Taufan, lewat pesan WhatsApp.
Stelah lulus S1 ini, Amartiwi Taufan yang akrab disapa Tiwi, berencana langsung melanjutkan pada tingkatan lebih tinggi Program Studi linear, Pascasarjana (PPs) ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Unhas.
Sementara, Ilham, anak bungsu TP juga akan mendaftar pada jurusan yang sama, S1 ilmu Hukum, Unhas.
“Insya Allah, saya langsung melanjutkan pendidikan pascasarjana Ilmu Hukum, Unhas kak. Linear dengan jurusan S1 saya yang sekarang dan lebih penting, saya ikuti jejak Bapak,” ujar Tiwi.
Ditanya alasan mengikuti jejak Sang Ayah yang kini telah menyandang gelar Doktor di bidang hukum, Tiwi mengaku keinginannya menjadi pribadi yang mampu menegakkan keadilan, dan memperjuangkan hak hukum, bagi semua kalangan.
Selain itu, belajar ilmu hukum kata dia, mampu membentuk pribadi yang kritis, peka dalam menganalisis masalah lebih mendalam, komunikatif, dan lugas.
“Saya kagumi sosok Bapak saya (TP, red.). Beliau sosok yang pemberani, kritis dan berkarakter. Itu karena ilmu hukum. Dengan demikian, dua tempat saya belajar, yaitu di bangku kuliah, dan lansung ke ahlinya, Bapak saya,” tutup Tiwi, dengan candanya. (haerul amran /pojoksulsel)