POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar menggelar workshop pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sanitasi, di Hotel Max One, Jl Taman Makam Pahlawan, Rabu-Jumat (2-4 Mei 2018).
Kegiatan ini dalam rangka mengoptimalkan pembangunan dan pengelolaan IPAL Komunal TA 2018 di Kota Makassar, maka perlu dilakukan penguatan untuk meningkatkan kapasitas SDM KSM sebagai pelaksana pembangunan.
Dalam sambutan panitia, tujuan kegiatan tersebut meningkatkan fungsi dan kinerja KSM sebagai badan pengelola pembangunan sarana sanitasi di masyarakat.
Peserta workshop terdiri atas KSM dan lurah 17 lokasi pembangunan IPAL komunal, tenaga fasilitator, UPTD PAL, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Kesehtan dengan jumlah peserta kurang lebih 80 orang/hari.
“Kegiatan ini dibiayai oleh pemerintah kota Makassar melalui dokumen pelaksanaan anggaran satuan kerja perangkat daerah (DPA-SKPD) Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar Tahun Anggaran 2018,” ucapnya dalam pembacaan sambutan tertulisnya.
Dalam pelatihan ini banyak dititikberatkan pada pemberian materi serta diskusi seputar tata cara pembangunan dan pengelolaan IPAL komunal yang dilaksanakan oleh KSM penerima kegiatan tersebut serta tata cara pengelolaan kelembagaan yang baik dan benar.
Sementara itu, Humas Dinas PU Makassar, Hamka Darwis dalam workshop menyampaikan pengurus KSM juga dibekali pengetahuan dan keterampilan teknis dalam mengelola sarpras sanitasi.
“Agar menjalankan fungsi sesuai juknis (petunjuk teknis) yang telah ditetapkan, pengurus KSM juga diberikan pengetahuan dan keterampilan dalam pembangunan dan pengelolaan sarana sanitasi,” kata Hamka.
Hadir sebagai narasumber, Kabid Fisik dan Prasarana Bappeda Makassar, Imbang Muryanto. Dalam kesempatan tersebut, dia memaparkan bahwa pengelolaan sarana sanitasi yang tidak tepat dapat merugikan masyarakat, utamanya aspek kesehatan.
“Terjadi kerugian sekitar Rp. 57 triliun per tahun atau sekitar Rp. 1,2 juta per KK per tahunnya akibat dari sanitasi yang buruk, oleh karenanya dibutuhkan kesadaran masyarakat dalam mengelola dan memelihara sarana dan prasarana sanitasi,” ungkapnya.
(pojoksulsel)