POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar melaksanakan sosialisasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal di Pulau Barrang Caddi, kecamatan Sangkarrang, Makassar, Rabu (11/4/2018) kemarin.
Kegiatan tersebut dibuka Lurah Barrang Caddi, M Sahryd serta diikuti para ketua RT RW dan sejumlah tokoh masyarakat Barrang Caddi sebagai peserta sosialisasi.
Lurah Barrang Caddi, M Sahryd mengatakan, program IPAL Komunal merupakan yang pertama di daerah ini. Warga pulau juga belum mengetahui persis apa yang dimaksud dengan IPAL.
“Di pulau Barrang Caddi cuma ada MCK umum untuk mandi, buang air dan lain sebagainya. Untuk itu kami bersama masyarakat sangat antusias dan berterima kasih kepada Dinas PU diadakan kegiatan pembangunan IPAL di pulau ini,” kata Sahryd.
Sementara narasumber DPU, Suriyadi, ST menjelaskan bahwa IPAL adalah pengelolaan air limbah, yang nantinya air limbah ini tidak akan mencemari lingkungan lagi. Dimana diketahui sebagian besar warga pulau belum memiliki jamban di rumah masing-masing.
“Adapun warga yang sudah memiliki wc tapi belum menggunakan tangki yang anti septick, dimana air buangan kita ini sangat berdampak negatif bagi air tanah dan lingkungan sekitar kita,” jelasnya.
Dengan dibangunnya IPAL nanti, air yang berasal dari rumah tangga, seperti air mandi, air bilasan, dan BAB akan dialirkan ke saluran IPAL yang kedap air dan tidak akan merembes keluar.
Air buangan tersebut kemudian diolah dan hasil air yang keluar tidak mengcemari lingkungan lagi.
“Selain itu masyarakat pulau tidak perlu repot-repot lagi untuk ke MCK umum karena sudah ada di rumah masing-masing WC dan disambungkan pipa ke IPAL Komunal,” kata Suriyadi.
Suriyadi menjelaskan, IPAL Komunal yang akan dibangun tahun ini memiliki sambungan rumah 60 KK. Yang mengerjakan pembangunan IPAL adalah masyarakat sendiri.
Sebelumnya akan dibentuk KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) yang terdiri dari Ketua, Bendahara dan teknisi dan dibantu dengan fasilitator.
“Nanti Ketua dan Bendahara buka rekening untuk penyaluran dana untuk dipakai bekerja dalam pembangunan IPAL ini, dengan kata lain yang jadi kontraktornya masyarakat itu sendiri. Setelah pembangunan selesai, maka akan dibentuk lagi Kelompok Pengelola dan Pengguna (KPP), tujuannya agar sarana terpelihara dan berfungsi dengan baik,” jelasnya.
Ketua RW 3 Barrang Caddi menyambut baik program IPAL di daerahnya. Hanya saja, kata dia, akan terjadi kecemburuan sosial sebagian warga, karena di pulau ini terdapat 350 KK, sementara yang akan dibangun IPAL ini hanya mencakup 60 KK saja.
“Bagaimana itu Pak?, di pulau ini terdapat 350 KK, sementara IPAL yang mau dibangun hanya bisa dinikmati 60 KK saja,” Ketua RW.
Suriyadi, ST menjelaskan bahwa, karena tahun ini dananya terbatas, cuma Rp400 jutaan, maka hanya mencukupi sambungan 60 KK. Ini sebagai awal pembangunan IPAL Komunal di Pulau Barrang Caddi.
“Jika ada lagi warga yang ingin menyambung, sebaiknya menyurat ke Dinas PU untuk dianggarkan lagi tahun berikutnya untuk program pembangunan IPAL,” tandasnya.
(pojoksulsel)