POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono menyambut baik gerakan melawan berita hoaks atau berita bohong, yang diinisiasi oleh Forum Humas Sulsel.
Menurut Sumarsono, humas memegang peranan penting dalam gerakan melawan hoaks. Para humas tidak dituntut hanya paham soal kehumasan.
Para humas harus membuka ruang untuk mempelajari ilmu lain sebagai referensi dalam pengambilan kebijakan kehumasan.
“Tidak bisa hanya ilmu kehumasan, tetapi memiliki wacana yang luas,” kata Sumarsono saat pentupan Rapat Koordinasi Kehumasan Provinsi Sulawesi Selatan 2018, di Hotel Maxone, Senin (25/6/2018).
Pada kesempatan itu, Sumarsono memaparkan tiga dimensi ilmu yang semestinya menjadi panduan para humas sebelum mengambil kebijakan kehumasan. Yakni dimensi politik, sosial, etika dan hukum.
Politik pada umumnya berhubungan erat dengan kebijakan. Peranan humas pada dimensi politik adalah, sebisa mungkin mewakil keinginan pihak yang dihumasi.
“Kalau tidak, luar biasa dampaknya pada masyarakat. Apalagi isunya sensitif,” kata Dirjen Otoda Kemendagri tersebut.
Pada dimensi sosial, para humas semestinya memberikan informasi yang sehat, mengedukasi masyarakat, serta disajikan dalam bahaya yang sederhana. Sehingga memudahkan khalayak memahami informasi yang disampaikan.
Sedangkan pada dimensi etika adalah bicara soal etis dan tidak etis. Pada persoalan hukum tentu membahas soal benar dan tidak benar.
“Tiga dimensi ini yang harus ditempatkan dalam membuat kebijakan kehumasan,” Sumarsono menandaskan.
(muh fadly/pojoksulsel)