POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Debat publik pamungkas calon wali kota-wakil wali kota Parepare di Novotel Makassar, Senin, 18 Juni 2018, menjadi panggung paslon nomor 1, Taufan Pawe-Pangerang Rahim (TP) untuk membuktikan programnya pro rakyat.
Buktinya, hanya program TP yang menyentuh langsung substansi debat yakni pemenuhan hak dan pelayanan dasar masyarakat.
Salah satu poin yang dipertanyakan moderator Fauziah Erwin yakni masalah air bersih dijawab tuntas oleh Taufan Pawe, lengkap dengan progres dan rancangan ke depan.
Taufan menjelaskan, sumber air baku Parepare yakni Sungai (salo) Karajae debit air normalnya 400 liter per detik, namun saat puncak musim kemarau turun menjadi 60 liter per detik.
Nah, Pemkot Parepare di era pemerintahan TP sudah menemukan solusi mengatasi masalah krisis air bersih itu.
“Jadi pertanyaan masalah kesulitan air khususnya di wilayah Bacukiki itu, tidak up to date. Parepare saat ini menuju surplus air bersih. Kami sudah mengatasi masalah air bersih dengan membangun 14 sumur bor dalam dan lima reservoar dengan debit air bersih 500 liter per detik. Kami menargetkan sudah surplus air tahun depan,” papar Taufan Pawe.
Satu reservoar di wilayah Kecamatan Bacukiki kata Taufan, bahkan bisa menjangkau wilayah mulai dari Kelurahan Sumpang Minangae sampai perbatasan Parepare dan Barru.
Sementara paslon nomor 2, Faisal A Sapada-Asriady Samad (FAS) lebih banyak berbicara soal masalah air bersih dan baru memikirkan bagaimana solusinya.
“Ada tiga hal yang menjadi masalah air bersih di Parepare yakni sumber air baku yang menipis, jaringan ke rumah warga butuh penanganan khusus, serta mutu air yang dikeluhkan,” kata FAS.
Jadi untuk jangka panjang, kata FAS lagi, kebutuhan sumber air baku di Salo Karajae bisa diambil dari luar daerah.
“Intinya bagaimana menutupi kebutuhan air dengan menemukan sumber air baru. Dengan sistem gravitasi misalnya,” tandas FAS. (rilis)