POJOKSULSEL.com, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) memprioritaskan upaya pengendalian harga bahan-bahan pojok jelang bulan suci Ramadan 1439 Hijriyah.
“Yang penting, bagi saya menjelang Ramadan adalah pengendalian harga dululah, harga pangan, dan, transportasi,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono, Jumat (4/5/2018)
Ia ingin memastikan harga bahan pokok di pasar selama bulan Ramadan hingga lebaran Idul Fitri tetap stabil. Sehingga, masyarakat dapat melaksanakan ibadah dengan baik, tanpa terbebani oleh lonjakan harga.
Selain itu, Sumarsono akan memperhatikan aksesibilitas transportasi di Sulsel tetap berjalan lancar. Terutama dalam menghadapi arus mudik dan arus balik lebaran.
Sementara untuk cuti bersama lebaran, Sumarsono mengaku belum mempelajarinya, dan belum membuat kebijakannya. Selain karena waktunya yang masil lama, pihaknya juga bwlum menerima secara resmi surat edaran pemberitahuan cuti bersama lebaran.
“Cuti bersama lebaran, saya belum membuat dan belum mempelajari karena setahu saya 12 hari. Karena masih lama,” kata Sumarsono.
Meski demikian, kata Sumarsono, kebijakan Presiden soal cuti bersama lebaran yang sampai 12 hari, bisa menjadi pertimbangan kelancaran aksesibilitas transportasi. Sebab, arus mudik dan arus balik lebih bisa diatur.
Tapi di sisi lain, sebagian pengusaha merasa keberatan dengan kebijakan diperpanjangnya cuti bersama lebaran. Sebab, ada sebagian sektor industri yang tidak bisa libur terlalu panjang.
“Karena ada mesin-mesin yang beroperasi 24 jam,” ungkapnya.
(fly/pojoksulsel)