Beranda Makassar Dosen FT UNM Latih Tukang Batu di Kota Makassar Membuat Bata Ringan

Dosen FT UNM Latih Tukang Batu di Kota Makassar Membuat Bata Ringan

HERALDMAKASSAR – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (FT UNM) mengadakan pelatihan pengembangan produktivitas bagi tukang batu di Kota Makassar.

Sebagai bagian dari pelaksanaan tri darma perguruan tinggi, tim dosen melaksanakan kegiatan ini dengan harapan adanya transfer pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat yang terlibat dalam industri konstruksi.

Prof. Dr. Ir Nurlita Pertiwi, M.T sebagai ketua tim pengabdi menguraikan bahwa kegiatan ini berlangsung selama empat bulan yang diawali dengan kegiatan Focus Group Discussion dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2024 bertempat di Hotel Remcy, Kota Makassar.

Bersama dengan mitra sasaran dan beberapa tim pakar, selanjutnya tim pengabdi memberikan edukasi bagi tukang batu tentang material dan alat alat yang digunakan dalam pembuatan bata ringan.

Kegiatan edukasi pengenalan alat dan bahan dilaksanakan pada Tanggal 21 Juli 2024 yang berlangsung di Laboratorium Uji Bahan FT UNM.

Inti dari program pengabdian kepada Masyarakat adalah pelatihan pembuatan bata ringan yang berlangsung pada lokasi pembangunan perumahan PT Griya Antang Harapan di Kota Makassar berlangsung selama empat hari pada setiap akhir pekan selama bulan Agustus.

Kegiatan ini berlangsung dengan lancar berkat dukungan Organisasi Tukang Bangunan Kota Makassar. Peserta kegiatan adalah tukang batu yang menjadi anggota organisasi dan senantiasa memiliki semangat untuk mengembangkan keterampilannya.

Dr. Sarfa Hafid, M.Pd sebagai Pembina organisasi ini menguraikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi tukang batu utamanya dalam hal peluang peningkatan pendapatan.

Permasalahan tukang batu umumnya berfokus pada kemampuan developer perumahan melaksanakan pembangunan rumah sederhana.

Namun, kendala yang dihadapi adalah keterbatasan dana dan peminat rumah sehingga ada beberapa waktu tidak dapat mempekerjakan tukang batu. Akibatnya banyak tukang batu tidak berpenghasilan pada masa tersebut.

Dengan edukasi ini, maka resiko pengangguran dapat dikurangi dan memberi peluang pendapatan dengan penjualan bata ringan. “Oleh karena itu, kami mengharapakan adanya kegiatan serupa yang dapat melatih tukang batu untuk lebih professional,” tukasnya. (*)