HERALDMAKASSAR – Ketua DPD II Partai Golkar Makassar, Munafri Arifuddin semakin mantap menuju gelanggang politik pertarungan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar 2024.
Nama Munafri Arifuddin selalu berada di posisi teratas dari hasil survei baik secara elektabilitas maupun popularitas kandidat calon yang akan maju bertarung.
Apalagi, dalam survei terbaru yang dirilis oleh lembaga Archy Research and Strategy, Munafri Arifuddin berada diurutan teratas dengan tingkat elektabilitas tertinggi sebanyak 21,40 persen.
Bahkan, dari survei Archy tersebut tingkat popularitas pria yang akrab disapa Appi itu memperoleh 15,63 persen jauh mengungguli kandidat lainnya.
Merespons hasil survei tersebut, Appi justru tak jumawa, ia menganggap survei adalah potret atau gambaran keadaan pilihan politik pada saat survei dilakukan ketika menjelang Pemilu atau Pilkada.
“Dari hasil survei ini akan turunlah ke tim kita membuat program strategis. Sehingga dari hasil itu apa yang kita lakukan selama ini sangat berdampak,” kata Appi kepada wartawan, Minggu (23/6/2024).
Tidak hanya itu, dibeberapa hasil survei internal partai politik juga nama Appi masih unggul dari kandidat yang diperhitungkan bakal maju di perhelatan Pilwalkot Makassar.
Appi mengatakan hasil survei yang menempatkan namanya diposisi teratas sebagai acuan dan bahan dasar untuk melangkah lebih maju kedepan.
Apalagi pengalamannya pernah maju di Pilwalkot Makassar tahun 2018 dan 2020, Appi terbilang sudah matang dan mengenali situasi politik di Kota Makassar.
“Kalau berbicara The Art of War kata Sun Tzu (ahli strategi perang asal tionghoa), jika kita mengenali musuh dan mengenal diri sendiri, kita tidak perlu takut akan hasil dari ratusan pertempuran,” ungkapnya.
Karena itu, Appi kembali mempertegas dirinya untuk maju sebagai calon Wali Kota Makassar. “Saya sudah pastikan dari awal, bahwa untuk maju saya pastikan jalan 01, tidak ada pilihan lain the one only 01,” tegasnya.
Sementara untuk untuk pasangan calon Wakilnya, Appi menyebut masih menunggu rekomendasi dari partai politik dan melihat hasil survei. Sebab, kata dia, memilih calon pendamping butuh perpaduan yang sejalan.
“Survei ini akan memberikan gambaran kepada kita siapa nanti calonnya (wakil), kita butuh chemistry dan perpaduan yang bisa memberikan dampak positif. Nah, kalau kita sama-sama lari untuk menuju finis maka disitulah namanya jalan berdampingan,” terangnya.