HERALDMAKASSAR – Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar pelantikan Pejabat dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan UNM.
Pelantikan pejabat sekaligus serah terima jabatan dipimpin langsung oleh Rektor UNM, Prof Karta Jayadi di Ballroom Teater Menara Pinisi UNM, Selasa (4/6/2024).
Adapun pejabat baru yang dilantik berjumlah 41 orang serta Pegawai P3K lingkup UNM berjumlah 42, sehingga total 83 orang dilantik dan diambil sumpah.
Prof Karta Jayadi mengatakan ini kali pertama dirinya melantik pejabat dan pegawai semenjak dilantik sebagai Rektor UNM periode 2024-2028 pada bulan Mei lalu.
“Ini pertama kali saya melantik, karena memang pergantian tugas dalam sebuah jabatan adalah suatu sunnatullah paling tinggi. Semuanya bisa berbalik dan kembali kapan saja,” ujarnya.
“Itulah sebabnya agama hadir untuk memberikan rasa syukur terhadap amanah jabatan yang kita emban dan mempertanggungjawabkan kelak,” tambah Prof Karta Jayadi.
Dirinya berharap pejabat dan pegawai yang dilantik saling mendorong dalam kebaikan demi kemajuan kampus, terlebih mengasah kemampuan mengikuti perkembangan zaman.
“Kita harus saling support memajukan akademik demi kemajuan UNM kedepan. Karena itu, para pegawai PPPK yang baru dilantik untuk menjadikan amanah sebagai inspirasi dan motivasi diri, kalau kalian tidak mengasah diri, maka akan dilibas zaman,” ungkapnya .
Guru besar antropologi seni ini juga berpesan agar tidak boleh menunjukkan euforia terlalu berlebihan. Sebab, memegang sebuah jabatan adalah suatu tanggung jawab yang harus dibuktikan kepada masyarakat.
“Karena hari ini perbedaan adalah energi ketika kita mampu mengelolanya dengan baik. Mohon dukungan segenap sivitas akademika terhadap siapapun pimpinan dan tetaplah kritis terhadap apa yang ada,” jelasnya.
Pada momentum itu, ada mantan Rektor UNM Prof Aris Munandar serta mantan Dekan yang kembali dilantik mengemban jabatan baru di UNM.
Prof Karta menyampaikan hal tersebut merupakan bagian dari membangun budaya akademik di kampus yang lebih berkesinambungan.
Meskipun, kata mantan Dekan Fakultas Seni dan Desain (FSD) ini, berbagai pertimbangan dan keputusan, setiap pelantikan tidak mampu memuaskan semua orang.
“Kita membangun budaya akademik yang kuat, ilmu itu makin lama makin bagus. Banyak orang tua yang kembali dilantik tapi punya fisik dan keilmuan yang kuat itulah budaya akademik,” pungkasnya.