HERALDMAKASSAR – Anggota Komisi IV DPR RI, Hanan A Rozak menyebut Andi Amran Sulaiman sebagai Bapak Modernisasi Pertanian pada rapat kerja Menteri Pertanian dengan Komisi IV DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu 8 November 2023.
Bagi Hanan, Andi Amran adalah pionir sekaligus pembawa perubahan besar terhadap pertanian Indonesa yang.membuat Indonesia kembali ke masa jaya.
Politikus partai Golkar dari Lampung itu menyambut baik kembalinya Amran Sulaiman sebagai nahkoda di Kementerian Pertanian.
“Saya pernah membaca di koran Tempo kalau tidak salah tahun 2017 bapak itu seyogyanya sudah wajar dijuluki sebagai Bapak Modernisasi Pertanian karena saat memimpin Kementan, modernisasi pertanian yang memanusiakan masyarakat luar biasa, sehingga banyak kalangan yang menyebut bapak inilah Bapak Modernisasi Pertanian,” ujar Hanan.
Menurut Hanan, program mekanisasi di era Amran sangat berperan dalam peningkatan produksi nasional. Karena itu, Hanan merasa yakin kembalinya Amran sebagai menteri mampu merealisasikan semua program yang ada dan menjadikan Indonesa sebagai negara terkuat di dunia.
“Saya yakin dengan pengalaman Bapak selama 5 tahun memimpin Kementerian Pertanian, Bapak diberi kesempatan 200 hari ini bisa berbuat lebih banyak,” ungkapnya.
Hanan menilai Amran mampu melanjutkan pondasi yang telah ia bangun ataupun ada pondasi yang sempat bergelombang bisa ditambal kembali, yang kemudian bisa dibangun di atasnya untuk menuju kedaulatan pangan.
Dukung Regulassi Pupuk Subsidi
Selanjutnya politikus kelahiran 25 Desember 1960 ini mendukung upaya Kementan membenahi regulasi pupuk agar terus tersedia dan bisa digunakan petani dalam berproduksi.
Baginya, bertani tanpa pupuk tidak akan menghasilkan apa-apa dan sulit menjawab tantangan ketahanan pangan masa depan.
“Jadi supaya kesulitan-kesulitan yang ada di lapangan ini tidak kita alami, maka selanjutnya masalah pupuk ini harus segera dibenahi,” kata Hanan.
Ia menilai langkah Kementan membuat regulasi untuk.pembenahan pupuk bersubsidi sudah benar.
“Apa yang dilakukan kementan karena apapun yang kita perbuat untuk komoditi tanaman pangan tidak mungkin produksi itu bisa tercapai manakala pupuk tidak ada,” katanya.
Diketahui, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang juga Ketua Umum IKA Unhas terus melakukan berbagai langkah guna membenahi semua lini.
Salah satunya membenahi sistem dan regulasi pupuk agar dapat diakses petani secara mudah. Mentan ingin, cita-cita swasembada dapat diwujudkan melalui pondasi strategi yang lebih kuat.
“Kita letakkan pondasinya dari sekarang agar ke depan Indonesia mampu mencapai swasembada. Terkait pupuk, saya akan benahi semuanya dalam waktu dekat,” jelasnya.
Pada beberapa kesempatan Amran menyampaikan bahwa salah satu persoalan pertanian adalah pupuk. Saat ini sudah ada kartu tani tapi kurang efektif karena banyak petani yang tidak bisa menggunakannya.
“Selama seminggu ini kami pelajari, ternyata banyak petani yang tinggal di pegunungan atau pedalaman yang kartu taninya tidak bisa digunakan,” ungkap Amran.
Karena itu, perlu regulasi untuk memudahkan petani mengakses pupuk subsidi. Rencana regulasi ini mendapat dukungan DPR seperti penyampaian Hanan A. Rozak.
Sebagai informasi, di tahun 2019, Andi Amran Sulaiman juga mendapat gelar sebagai Bapak Mekanisasi Pertanian oleh Institut Pertanian Bogor. (*)