HERALDMAKASSAR – Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendoakan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat mengakhiri pemerintahannya dengan baik. Pada dasarnya, AHY mengapresiasi kerja keras Presiden Jokowi dan pemerintahannya untuk memberikan yang terbaik bangsa dan negara.
Namun, Partai Demokrat punya pandangan lain dalam menjawab kebutuhan rakyat secara keseluruhan. Karena itulah, AHY merasa perlu menyampaikan sikap partainya yang mengusung tema perubahan dan perbaikan pada pidato politiknya yang disiarkan kanal YouTube Partai Demokrat, Jumat (14/7/2023).
“Kami menyampaikan penghargaan kepada pemerintah atas semua kerja kerasnya. Kami yakin, Presiden Jokowi dan pemerintahannya ingin berbuat yang terbaik. Kami mendoakan kelak Presiden Jokowi bisa mengakhiri masa baktinya dengan baik,” kata AHY mengawali pidato politiknya.
Namun, kata dia, Partai Demokrat memiliki sejumlah cara pandang dan pilihan kebijakan yang berbeda dengan sikap pemerintahan Jokowi. Demokrat menawarkan kebijakan berbeda yang dianggap lebih tepat dijalankan pascapemerintahan Presiden Jokowi-KH Ma’ruf Amin.
“Ada tiga hal yang melandasi pemikiran Partai Demokrat dalam melakukan agenda perubahan. Pertama, studi dan pengamatan atas apa yang dilakukan negara dan pemerintah selama sembilan tahun terakhir. Kedua, permasalahan serius yang dirasakan rakyat. Ketiga, keinginan serta harapan rakyat yang kami jumpai di seluruh tanah air,” katanya.
Di awal pidatonya, AHY berharap agar rakyat Indonesia tidak salah pemimpin pada Pemilu dan Pilpres 2024 mendatang. Menurut dia, pemimpin pilihan rakyat akan menentukan masa depan Indonesia. Pemimpin terbaik harus dilihat dari sikap dan kebijakannya pada agenda perubahan dan perbaikan untuk Indonesia yang lebih baik.
“Kami mendengar kekhawatiran sejumlah kalangan. Perubahan seolah diartikan sebagai upaya untuk mengganti secara total apa yang sudah ada. Tentu tidak demikian. Kebijakan dan tata pemerintahan yang sudah baik tentu akan kita pertahankan. Kita lanjutkan dan kita bersyukur karena banyak yang telah dihasilkan oleh para pemimpin bangsa sejak Indonesia merdeka,” katanya.
Mulai dari masa pemerintahan Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie, Presiden KH Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati Soekarnoputri, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Presiden Jokowi, yang baik harus dipertahankan. Jika ada yang belum baik, maka harus dievaluasi dan diperbaiki.
“Inilah elemen kesinambungan sebuah proses perubahan. Tidak perlu diberdebatkan lagi. Dengan pemikiran itu, meski Partai Demokrat mengusung agenda perubahan, tidak berarti kami menihilkan apa yang telah dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi selama ini,” katanya. (**)