HERALDMAKASSAR – Malam Budaya dalam rangka Hari Kebudayaan kota Makassar ke-5 yang seyogyanya digelar pada 1 April, kini diselenggarakan 29 April 2023 karena bertepatan dengan bulan suci Ramadan.
Puncak rangkaian kegiatan Hari Kebudayaan ke-5 di Kota Makassar dengan tema “Budaya Makassar Baik Untuk Semua” dilaksanakan di Anjungan Pantai Losari, Sabtu malam dengan menampilkan berbagai atraksi budaya dari sanggar seni di Kota Makassar.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Makassar, Andi Herfida Attas mengatakan malam budaya merupakan rangkaian acara terakhir di hari kebudayaan kota Makassar yang rutin digelar setiap tahunnya.
“Kegiatan malam budaya juga menjadi agenda rutin kami dinas kebudayaan dalam peringatan hari kebudayaan kota Makassar,” ujarnya.
Dirinya juga menyampaikan malam budaya kali ini sebagai upaya menjaga dan melestarikan budaya leluhur yang ada di Sulawesi Selatan, khususnya di Kota Makassar.
“Malam budaya ini merupakan persembahan dari program kebudayaan yang melibatkan berbagai lembaga seni, budayawan dan seniman di Kota Makassar,” kata Herfida.
Menurutnya, Hari Kebudayaan tahun ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Sebab, banyak sekali rangkaian kegiatan yang dilaksanakan, termasuk dirangkaikan hari otonomi daerah (OTDA) XXVII yang dihadiri sejumlah kepala daerah se-Indonesia.
“Kami berharap kegiatan malam budaya ini bisa diapresiasi oleh seluruh kalangan, hasil dari malam budaya ini untuk mencari bakat terpendam yang nantinya akan meneruskan budaya Makassar kedepan,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten II Pemkot Makassar, Rusmayani Majid mewakili Wakil Walikota Makassar Fatmawati Rusdi menyampaikan apresiasi kepada Dinas Kebudayaan dan seluruh pihak yang terlibat dalam menjaga dan melestarikan budaya Kota Makassar.
“Tentunya atas nama pemerintah kota Makassar kami sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada para pelaku budaya, seniman hingga budayawan dalam mewujudkan pelestarian budaya kita,” ungkapnya.
Dalam malam budaya tersebut turut menampilkan atraksi budaya seni pasang tumarunung dari lembaga seni adat parawabessi sebagai objek kebudayaan khususnya olahraga pencak silat atau ammanca’ menggabungkan musik tradisional dan kontemporer.
Selain itu, Sanggar Gita Saraswati menampilkan tari kreasi Bali merupakan wujud ekspresi kebahagiaan dan maha karya adiguna, dalam tarian ini juga para penari mengenakan atribut adat Bali dan wayang
Kemudian, adapun penyerahan 5 Sertifikat Penghargaan Maestro yang diserahkan langsung oleh Asisten II Rusmayani Majid didampingi Kadis Kebudayaan Herfida Attas, serta penyerahan 18 sertifikat pernghargaan Cagar Budaya.
Disamping itu, ada juga penyerahan 8 piala, sertifikat dan hadiah bagi pemenang lomba permainan Engrang tingkat SMP se-Kota Makassar.
Diakhir acara, pertunjukan drama berjudul “The Eyes Of Marege” dari lembaga seni Fakultas Seni dan Desain (FSD) Universitas Negeri Makassar. (*)