HERALDMAKASAR – Giat Sosialisasi dan Edukasi Olah Sampah Rumah Tangga dalam rangka Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 dengan tema “Tuntas Kelola Sampah Untuk Kesejahteraan Masyarakat” DPD PIM Sulsel yang diketuai oleh Ida Noer Haris.
Diprakarsai oleh ketua Bidang Lingkungan Hidup DPD PIM Sulsel, Mita Rachmawaty yang biasa dipanggil Amyra Rachma dan seluruh anggota Bidang Lingkungan Hidup dengan berkolaborasi bersama Bidang Lingkungan Hidup DPC PIM Kota Makassar dan Dharma Wanita TVRI Sulawesi Selatan, 27/2/2023 bertempat di kantor Dharma Wanita TVRI Sulsel, Jl. Padjonga Dg Ngalle.
Dalam Kegiatan yang dihadiri ketua Umum DPD PIM Sulsel, Ida Noer Haris dan segenap pengurus bidang Lingkungan Hidup serta perwakilan bidang DPD PIM Sulsel, ketua DPC PIM Makassar, Hj. Herlina dan segenap pengurus Bidang Lingkungan Hidup DPC PIM Kota Makassar, Sekretaris Dharma.Wanita TVRI Sulsel, Irma Nur Alam dan segenap pengurus harian Dharma Wanita TVRI, serta perwakilan warga sekitar wilayah kantor TVRI Sulawesi Selatan.
Dalam Sambutannya Ketua Umum DPD PIM Sulsel, Ida Noer Haris mengatakan bahwa persoalan sampah perlu menjadi perhatian segala lapisan masyarakat, termasuk para karyawan dan pengurus PIM sendiri pun harus pula mulai memahami dan melakukan olah sampah untuk memberi contoh pada masyarakat.
Dengan menggandeng stasiun TVRI sebagai corong pemberitaan diharapkan sosialisasi edukasi bisa lebih meluas sampai ke pelosok desa. Kaum wanita harus mulai berdaya dengan kegiatan- kegiatan yang sangat bermanfaat. Dan sebagai program unggulan PIM adalah lingkungan maka melalui program inilah nantinya mampu menjadi sinergitas dan motivator program kerja bidang lainnya.
Sesuai tema HPSN 2023, dalam kegiatan ini Amyra Rachma sebagai ketua bidang lingkungan hidup sekaligus narasumber menyampaikan pentingnya olah sampah dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar sendiri. Slogan “Sampahku Tanggung Jawabku. kelola Sampah, kurangi emisi, bangun proklim” menjadi ikrar bersama dalam kegiatan sosialiisasi yang ada.
Dalam sosialisasi edukasi Amyra Rachma mengupas tentang Sejarah HPSN yang ditetapkan oleh pemerintah setiap tgl 21 Pebruari berawal dari peristiwa ledakan TPA saat dini hari hujan keras di desa Leuwigajah Cimahi Jawa Barat pada tgl 21/2/2005 yang menyebabkan longsornya TPA menimbun 2 desa dan 157 jiwa melayang.
Dari sinilah menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. Sebagai penyumbang sampah terbesar adalah rumah tangga maka perlu upaya tanpa henti untuk melakukan sosialisasi edukasi olah sampah rumah tangga berkelanjutan yang menjelaskan gambaran sampah dan jenisnya serta cara pengolahan dan pilah sampah baik organik maupun anorganik.
Kegiatan sosialisasi edukasi olah sampah ini nantinya akan berkelanjutan dengan kegiatan pendampingan-pendampingan secara spesifik tentang praktek olah sampah rumah tangga limbah dapur menggunakan komposter rumah tangga yang bisa menghasilkan pupuk organik, praktek pembuatan eco enzyme cairan kaya manfaat yang terbuat dari fermentasi sampah kulit buah yang masih segar, praktek pilah sampah anorganik dan jenis- jenisnya agar bisa ditimbang dan dijual menjadi uang, praktek kerajinan daur ulang sampah, dan lain-lain.
Semua ini bertujuan meminimalisir pembuangan sampah secara sia- sia di tempat sampah yang berakhir pada pembuangan sampah di TPA yang sangat berbahaya gas metana yang ditumbuhkan dari penumpukan sampah organik, anorganik maupun residu.
Selain berbahaya bagi keselamatan bumi, kesehatan jiwa dan lingkungan juga bisa memicu ledakan serta pemanasan global. Maka kontribusi nyata seluruh masyarakat terhadap alam dan lingkungan inilah diperlukan sebagai tanggung jawab bersama.
Di akhir kegiatan launching perdana “Sahabat Sampah” yaitu dengan menimbang sampah daur ulang dan barang bekas yang dibawa para peserta HPSN baik warga, pengurus PIM DPD Sulsel dan DPC Makassar serta karyawan dan dharma wanita TVRI.
Dari kegiatan ini untuk menunjukkan kepada peserta bahwa sampah yang selama ini mereka buang sia- sia ternyata jika mau mengolah dan memilahnya bisa menghasilkan produk yang bermanfaat dan bisa mencipta ekonomi sirkular yang bernilai rupiah.
Sehingga sesuai tema HPSN 2023 “Tuntas Kelola Sampah Untuk Kesejahteraan Masyarakat” nantinya lingkungan bersih, keselamatan bumi terjaga, kesehatan jiwa terlindungi dan mampu menambah rizki dari olah sampah. Bahkan kegiatan Sahabat Sampah ini akan menjadi kegiatan rutin yang nantinya hasil timbang sampah bisa dimanfaatkan.
Selain itu, menurut Ida Noer Haris bahwa sampah adalah tanggung jawab kita bersama sehingga PIM secara sustain melakukan kegiatan pengolahan sampah menjadi berkah
Terbentuknya “Sahabat Sampah” diinisiasi oleh Satgas Lingkungan Hidup PIM Sulsel merupakan sebuah komitmen dalam berkontribusi secara aktif menjaga bumi.
“Sahabat Sampah” akan terus disosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat secara berkala, evaluasi dan monitoring menjadi kunci keterlibatan aktif masyarakat mulai dari memilah sampah sampai mengolah sampah menjadi pupuk Organic dan Eco Enzyme.
Sebagai pencetus ide dan pendiri “Sahabat Sampah” Amyra menjelaskan bahwa nama Sahabat Sampah dengan tujuan sampah yang tadinya menjadi musuh dan dipandang sebelah mata akan menjadi sahabat setiap insan jika mulai memahami penting dan manfaar.yang didapat dari kelola sampah.
Selain berkontribusi nyata terhadap lingkungan, menjaga keselamatan bumi dan kesehatan, menambah rizki juga bernilai ibadah karena menjaga kebersihan adalah sebagian dari iman.
“Mari menjadi pelopor Zero Waste dengan kelola sampah kita demi terciptanya reuse, reduce, recycle dan ekonomi sirkular di masyarakat,” cetusnya.
Lap. Humas PIM Sulsel Warni Saharuddin