HERALDMAKASSAR – Anggota DPRD Kota Makassar, HM Yunus HJ menilai baca tulis Al-Quran menjadi hal penting untuk diketahui masyakarat. Apalagi sudah menjadi syarat masuk di berbagai instansi.
Misalnya untuk masuk sekolah yang sudah menjadi syarat masuk. Ia menekankan kepada khususnya orangtua untuk mengajarkan anaknya baca tulis Al-Quran sejak dini.
Hal itu disampaikan M Yunus saat menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pendidikan Baca Tulis Al-Quran, di Karebosi Premier, Sabtu (21/5/2022).
“Karena semua itu jenjang pendidikan tidak akan terima kalau tidak tahu baca tulis Al-Quran,” kata M Yunus.
Begitu juga dengan Aparatur Sipil Negara (ASN). Ketua Partai Hanura Makassar ini juga mengatakan bahwa nantinya baca tulis Al-Quran akan ditambahkan dalam ujian.
“Malah nanti itu ada tambahan kalau orang menjadi PNS harus di tes bagi umat Islam. Kalau tidak tahu otomatis tidak lulus,” ucapnya.
Olehnya, Anggota Komisi A Bidang Pemerintahan ini mengajak masyakarat khusunya orangtua untuk lebih intens mengajarkan anaknya terkait baca tulis Al-Quran. Juga memahami maknanya.
“Karena ini pedoman dan harus dipelajari. Tapi harus ditahu juga tajwid-nya, karena Al-Qur’an itu beda dengan bahasa yang lain. Salah menyebut salah artinya,” tambahnya.
Narasumber sosialiasi dari Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Makassar, Syaifullah Rusmin menyampaikan bahwa baca tulis Al-Quran harus dipahami dengan baik. Tidak sekadar membaca namun tidak paham kandungannya.
“Kita juga baca yang ada terjemahannya. Jangan sampai kita intens baca Al-Quran tapi kita tidak tahu apa kandungannya seperti larangan,” ujarnya.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Makassar, Mohammad Syarief turut sebagai narasumber. Ia menekankan meski sudah tahu baca tulis Al-Quran, masyakarat diminta tetap terus belajar.
“Cobalah kita baca kembali Al-Quran, apakah kita masih tahu atau tidak. Karena biasanya kita sudah lupa karena jarang membacanya,” ungkap Mohammad Syarief.
Ia menyebut bahwa banyak pegawai Pemkot Makassar yang sudah tidak fasih lagi dalam baca tulis Al-Quran. Hal itu diketahui setelah pihaknya melakukan riset.
“Kita ada program pemerintah kota mengaji. Dan dari hasil riset itu 95 persen sudah lupa bacaannya. Jadi ini penting kita intens membaca Al-Quran,” tukasnya. (*)