HERALDMAKASSAR.COM – Data hasil survei PolMark Indonesia perihal elektabilitas Calon Gubernur Sulsel beredar dan hangat diperbincangkan. Berdasarkan hasil survei tersebut, agregasi elektabilitas Adnan Purichta Ichsan, yang juga Bupati Gowa tercatat paling tinggi yakni 12,4 persen.
Disusul Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (10,1 persen), Ketua Nasdem Sulsel Rusdi Masse (9,2 persen), Wali Kota Makassar Danny Pomanto (4,9 persen) dan mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin alias IAS (4,6 persen).
Direktur Mitra Demokrasi Indonesia (MDI), Andi Taufiq Aris, menyampaikan hasil survei PolMark terkait Calon Gubernur Sulsel menarik untuk dianalisis. Terekam bahwa figur-figur yang memiliki panggung politik, baik itu ketua parpol maupun kepala daerah memperoleh elektabilitas tinggi.
“Para figur yang memiliki panggung (politik) dipastikan bisa menciptakan dinamika yang akan sangat berdampak positif pada popularitas dan elektabilitasnya,” kata Andi Taufiq, Minggu (27/2/2022).
Dalam survei Polmark, ia mengimbuhkan elektabilitas figur dapat dibagi menjadi dua kelompok yakni mereka yang mempunyai panggung politik dan mereka yang tidak miliki panggung politik. Nah, hasil survei menunjukkan empat dari lima figur teratas memiliki panggung politik.
Dari lima besar figur Calon Gubernur Sulsel dengan elektabilitas tinggi, hanya IAS yang tidak memiliki panggung politik. Dalam lima tahun terakhir, tidak ada aktivitas politik yang dilakoninya. Baru, beberapa bulan terakhir, IAS mulai bergerak untuk suksesi Ketua Demokrat Sulsel, dimana ia bersaing dengan petahana.
“IAS menjadi satu-satunya figur yang tidak punya panggung politik yang berhasil masuk dalam lima besar Calon Gubernur Sulsel versi PolMark yang beredar. Ini menarik, karena konstelasi dan peta persaingan bisa berubah. Jika IAS mendapatkan panggung politik, otomatis akan memberikan warna yang berbeda,” ungkapnya.
Sementara itu, politikus Demokrat, Selle KS Dalle, menyampaikan hasil survei PolMark Indonesia terkait elektabilitas Calon Gubernur Sulsel membawa angin segar bagi partainya. Munculnya nama IAS yang masuk lima besar merupakan pertanda kader Demokrat diperhitungkan.
Ia optimistis elektabilitas IAS masih bisa dikatrol lebih tinggi. Toh, suami dari anggota DPR RI Aliyah Mustika Ilham itu memang belum bergerak optimal karena belum mempunyai panggung politik. Beberapa tahun terakhir IAS memang vakum dari aktivitas politik dan baru kembali berjuang untuk mendapatkan restu DPP untuk memimpin Demokrat Sulsel.
“Sebagai kader Demokrat, ya tentu bangga karena ada ada kader kita yang masuk lima besar. Apalagi beliau (IAS) sudah diperhitungkan meski belum memegang jabatan apapun. Tentu ke depan masih bisa didongkrak elektabilitasnya, apalagi kalau sudah diberi ruang panggung politik,” pungkasnya. (*)