HERALDMAKASSAR.COM – Sepuluh asosiasi Industri Event se-Indonesia menghadap ke DPR Senayan untuk menyampaikan aspirasi dari seluruh pekerja industri event dan industri kreatif se-Indonesia. Kesepuluh asosiasi tersebut bertemu langsung dengan Ketua Komisi X DPR RI, Selasa 19 Oktober 2021.
Dalam pertemuan bersama Komisi X DPR RI yang digelar dalam RDPU di ruang rapat Komisi X, banyak terungkap harapan sekaligus kritikan terhadap kebijakan pemerintah dalam upaya mengakselerasi pelaksanaan kegiatan event di Indonesia.
Ketua Umum APMI, Dino Hamid, dalam penyampaiannya menekankan agar pintu perizinan untuk kegiatan event dibuat lebih jelas dan praktis, termasuk mengusulkan agar perizinan bisa berbasis digital.
Sejalan dengan hal tersebut, Andre Hosea, Ketua Umum ASPERAPI, juga berharap agar industri pameran jangan dianggap sepele mengingat angka kerugian yang terjadi akibat pandemi pada sektor pameran mencapai 140 trilliun pada tahun 2020.
Ditambahkan oleh Hendra Kaban, perwakilan APPARA, sektor industri event akan mendorong 16 sub sektor padat karya lainnya. Jika ini dapat didukung serius oleh pemerintah dan tentunya akan mendorong pemulihan paska pandemi.
Pandangan juga disampaikan oleh Sekjen Forum Backstagers Indonesia, Shafig Pahlevi, terkait maklumat Kapolri mengenai izin keramaian yang sampai saat ini belum dicabut, padahal suasana pandemi sudah melandai dan ada protokol CHSE yang sudah diterbitkan oleh Kemenpar sebagai guidance pelaksanaan event.
Ketua IMARINDO, Nanda Persada, sebagai perwakilan dari manager artis melihat belum adanya dukungan penuh dari pemerintah untuk menjaga karya-karya seni dan harapan agar UU No.28 Tahun 2018 terkait Hak Cipta agar bisa dijalankan dengan tegas.
Ketua Umum LIVE Celebes, Husain Muslimin, juga dalam pandangannya mengharapkan akselerasi terjadi pada sektor industri event dengan membelanjakan biaya-biaya kegiatan promosi pemerintah dan BUMN melalui jasa profesional organizer dibawah naungan asosiasi guna percepatan pemulihan ekonomi di industri event.
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, didampingi anggota DPR RI Dewi Coryati juga dari Komisi X menilai apa yang diperjuangkan oleh pekerja industri event ini harus segera diakselerasi dengan mengagendakan rapat-rapat lanjutan bersama beberapa mitra kementerian yang terkait.
Harry selaku Sekjen IVENDO juga menyampaikan hal tentang klaster pembagian menurut tipe dan skala dalam industri event yang tidak dipahami secara menyeluruh oleh pemerintah dan ini idealnya harus duduk bersama agar tidak ada lagi persepsi yang berbeda antara pelaku industri dengan pemerintah sebagai stake holder.
Hal penting juga disampaikan oleh Chandra Darusman sebagai Ketua umum FESMI bahwa keterlibatan para pelaku seni sangat penting dalam mebantu pemerintah dalam pemulihan ekonomi dalam bidang event.
Hal senada juga disampaikan oleh Reza Abdullah selaku Ketua INCAA dimana regulasi mengenai kekarantinaan disaat pandemi melandai untuk lebih di efisienkan.
Sebagai Penutup Ketua Komisi X sangat mengapresiasi dan berjanji akan berkomunikasi kepada Kemenparekraf dan mencoba melakukan rapat antar komisi (Komisi II sebagai Mitra Kerja Kementrian Dalam Negeri) dan pastinya Komisi III ( Mitra Kerja Kepolisian RI) juga Komis XI (Mitra Kerja Kementrian Keuangan) sehingga secara komprehensif solusi kongkrit dapat segera dilakukan.