HERALDMAKASSAR.COM – Geliat pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan perlahan mulai stabil, seiring dengan penetapan status PPKM Level 2 dari pusat. Berbagai sektor ekonomi mulai bangkit, tidak terkecuali industri properti.
Salah satu properti yang saat ini tengah digandrungi kalangan milenial, Phinisi Hills, hadir menawarkan solusi ditengah keterbatasan daya beli masyarakat pasca digempur pandemi Covid-19.
Mereka menawarkan harga promo yang lebih dari kata terjangkau. Sasarannya juga jelas, bukan kalangan milenial saja, tetapi menyentuh semua kelangan yang ada di masyarakat.
Direktur Utama Phinisi Hills, Achmad Fadhil Tawil mengatakan, pihaknya mengusung sistem syariah dalam berjualan. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir pengeluaran masyarakat yang cenderung masih sulit.
”Kami tidak pakai bunga, semua berbasis syariah. Jadi kita tidak sekadar jualan, tapi juga membantu masyarakat untuk mengakses lokasi hunian yang layak dengan harga terjangkau,” ujarnya, Minggu (3/10/2021).
Achmad Fadhil yang juga owner dari Phinisi Hills mengatakan, konsep yang diusung juga bukan kelas murahan. Villa, menjadi konsep utama yang diterapkan dalam membangun hunian kedepannya.
Sebab, kawasannya terletak di Desa Borisallo, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, yang notabenenya memiliki potensi pariwisata besar. Sehingga, investasi disana dipastikan bakal meraup keuntungan jauh lebih besar.
”Konsepnya Villa. Disana itu banyak potensi wisata yang belum tereksplor. Apalagi di dalam kawasan Phinisi Hills ini ada air terjunnya juga yang dikelilingi aliran sungai, itu bagus sekali. Persawahan, bukit, juga ada di sana. Hijau semua,” bebernya.
Dia menyampaikan di tahap pertama ini, yang dikuasai oleh Phinisi Hills itu 170 hektare, tetapi baru 60 hektare khusus untuk kavling syariah dulu. nanti setelah itu baru pembangunan vila-vila modern berkonsep eropa, korea, jepang dan macam-macam model nanti dibangun disana.
Untuk pricenya sendiri, mereka memasang DP hanya Rp1,5 juta saja. Itu juga diiringi dengan cicilan ringan Rp650 ribu setiap bulannya. Untuk jangka waktunya hanya lima tahun. Sementara luas lahan kaplingnya 6×15 meter.
”Kami mengakui, ini sudah ada untung. Makanya kami tidak pakai bunga. Kami cuma ingin membuka akses untuk masyarakat supaya bisa tinggak nyaman dan aman di hunian layak, khususnya mileniak,” lanjutnya.
Selain itu, kemudahan akses juga dibujtikan dengan persyaratan yang diberikan. Masyarakat cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) saja.
”Kami tanpa bank, jadi langsung. Masyarakat cukup bawa KTP dan KK, sudah bisa dapat kaplingan di sana. Masyarakat tidak perlu khawatir, kami punya izin, kami legal, dan kami punya semua kelengkapannya. Jadi aman,” tegasnya.
Apalagi, kata dia, pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dan kabupaten Gowa sudah memberi dukungan penuh demi mewujudkan kawasan agrowisata di lokasi tersebut.
“Parangloe ini saya melihat disitu ada banyak destinasi tapi memang belum terekspos. disana itu gunungnya bagus sekali, bukitnya bagus sepanjang mata memandang itu viewnya bagus. sawah ada, gunung ada, bukit ada, air terjun ada. bahkan di dalam lokasi phinisi hills itu ada air terjunya dan dikelilingi sama sungai yang bagus sekali dan konspenya villa agrowisata syariah,” pungkasnya.