HERALDMAKASSAR.COM – Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman meminta kepada para ulama, kyai, dan ustaz untuk turut ikut membantu pemerintah dalam menyampaikan ke masyarakat pentingnya protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19.
Hal ini disampaikan Plt Gubernur Sulsel saat membuka acara Musyawarah Daerah VIII Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel yang berlangsung di Hotel Four Point by Sheraton Makassar, Sabtu (7/8).
Plt Gubernur Sulsel berharap para ulama menyampaikan kepada jemaah, agar tidak takut memeriksakan diri ke rumah sakit.
“Kami minta agar dalam ceramahnya menyampaikan kepada jemaah, agar tidak takut memeriksakan diri ke rumah sakit. Kita tidak boleh panik. Dan mengingatkan masyarakat bagaimana menjaga imun, iman, serta bersikap jujur dengan kondisi tubuh, jika kurang sehat, harus istirahat di rumah,”ungkapnya.
Plt Gubernur juga mendorong MUI menjadi benteng untuk memfilter paham-paham radikalisme.
“MUI merupakan salah satu sebagai pilar sebagai pemersatu di Sulawesi Selatan yang selalu berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah provinsi Sulawesi Selatan. Harapannya dengan kepengurusan yang baru tentu bisa melanjutkan perjuangan dari para Kyai Sanusi Baco serta mampu melanjutkan cita-cita MUI yang jauh lebih baik,” tuturnya
Andi Sudirman Sulaiman memaparkan berbagai kebijakan yang dilakukan Pemprov Sulsel dalam penanganan pandemi Covid-19. Diantaranya memperketat di Bandara dengan aturan swab PCR, Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT) menjadi ruang isolasi bagi pasien positif Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan, mendatangkan alat High Flow Nasal Cannula (HFNC) alat untuk bantu pernapasan terapi oksigen aliran tinggi.
“Kita juga lakukan kebut vaksinasi untuk menyasar area aglomerasi dan wilayah episentrum, misalnya di Mamminasata. Dengan Vaksinasi ini, untuk membangun herd immunity (kekebalan kelompok). Kita juga menjaga dihilir, dengan diinstruksikan kepada RS, agar BOR ICU tidak melebihi 70% dan jika melebihi harus melakukan konversi ruangan untuk ICU,” jelasnya.
Ia menambahkan MUI menjadi salah satu organisasi yang menjadi penengah pemerintah dan masyarakat.
“Kita harap MUI memiliki kekuatan, kewibawaan, netralitas dalam memberikan pedoman, dan memiliki karakter Ketua seperti almarhum Kyai Sanusi Baco yang memiliki karakter, citra, dan karakteristik yang kuat dan menenangkan,” pungkasnya
Diketahui, Musyawarah Daerah VIII Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel mengangkat tema “MUI Bersama Umat Menanggulangi Covid-19”, Musda ini akan berlangsung hingga Minggu (8/8/2021) besok.