HERALDMAKASSAR.COM – Ryan Latief selaku Ketua DPD Serikat Buruh KEP. KSPSI (Kimia Energi Dan Pertambangan konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia) Yang Juga Waketum DPP. KEP. KSPSI dan Wapres DPP LSM LIRA memperingatkan Bank BNI agar segera menyelesaikan kasus penggelapan dana nasabah Bank BNI.
Jika hal ini tidak segera diindahkan, maka akan menginstruksikan seluruh anggota buruh yang penerimaan gaji dan Tunjangan buruh serta deposito pensiunan buruh boikot rekening BNI dan segera melakukan Mutasi Rekening Gaji ke Bank Lainnya.
Ini persoalan sangat serius ada kejahatan perampokan uang nasabah yang dilakukan oleh oknum pegawai perbankan.
“Kami meminta BUMN Bank BNI Mentri BUMN Erik Tohir dan Mentri Keuangan Sri Mulyani untuk segera memecat Dirut Bank BNI terjadi kelalaian Berupa Penggelapan dana nasabah yang luar biasa di Perbankan BNI,” kata Ryan Latief.
“Dan Kami meminta Polri segera menuntaskan Kasus Ini Agar Masyarakt lain tidak menjadi Korban baru instruksi Kami tidak main main anda Bisa Bayangkan Berapa Juta Nasabah Rekan Buruh di Indonesia?,” sambungnya.
Saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Ketua DPD Konfederasi SPSI.
“Kami berharap kenyamanan dan keamanan uang nasabah terutama anggota Kami yang menabung di BNI kalau sekelas Pak Idris Manggabarani saja mereka bisa seperti ini bagaimana kalau masyarakat Kecil. Jadi ini peringatan kami serikat Buruh kepada Bank BNI agar menyelesaikan Kasus ini dan melakukan Permohonan Maaf secara terbuka kepada seluruh Masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Diketahui Pengusaha Makassar, Andi Idris Manggabarani, kehilangan uang senilai Rp 45 miliar di salah satu bank plat merah cabang Makassar.
Atas kasus itu, Andi Idris Manggabarani melaporkan kasus tersebut ke Polda Sulsel terkait hilangnya dana miliknya di rekening.
Idris melalui kuasa hukumnya, Syamsul Kamar menyebut bank milik pemerintah itu telah menggelapkan uangnya.
“Sebelum ditangani pihak kepolisian, klien kami telah meminta penjelasan dan konfirmasi pihak bank terkait hilangnya dana tersebut, tetapi pihak bank (cabang Makassar) tidak bisa menjelaskan kemana aliran dana tersebut,” kata Syamsul, Kamis (9/9/2021).