HERALDMAKASSAR.COM – Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi pembentukan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang diinisiasi oleh Bank Indonesia.
Hal ini disampaikan Plt Gubernur Sulsel saat menghadiri acara South Sulawesi Digital Festival (Digifest) 2021 yang dirangkaikan dengan Pengukuhan TP2DD se Sulsel di UpperHills Convention Hall, Makassar, Jum’at (9/4).
Plt Gubernur Sulsel mengaku salah satu tujuan pembentukan TP2DD adalah untuk mendorong peningkatan pendapatan asli daerah melalui elektronifikasi transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
“Luar biasa, Alhamdulillah bisa terbanyak dan pertama di Indonesia pelantikan, yang diharapkan mendorong peningkatan pendapatan asli daerah ,” ungkapnya.
Andi Sudirman pun membeberkan, bahwa diawal kepemimpinan di tahun 2018, dirinya melakukan revisi dalam transaksi keuangan. Dengan melakukan transaksi non tunai di lingkup Pemprov Sulsel.
“Awalnya ragu, banyak potensi UMKM tidak sanggup. Ternyata mereka termotivasi dan mampu. Masyarakat sudah mulai melek teknologi,” katanya.
Menurutnya digital infrastruktur merupakan proyeksi masa depan.
“Era 4.0 akan mengeleminasi medium skill. Hanya tinggal orang profesional, di tengahnya teknologi. Dengan infrastruktur digital lebih cepat dan semua bekerja tanpa batas ruang dan waktu. Cost akan semakin rendah (pada) fisik, digital yang masuk. Ini pandangan saya ke depan dimasa yang akan datang,”tuturnya.
Pembangunan infrastruktur pendukung era digitalisasi terus dimassifkan.
“Yang terpenting, infrastruktur digital harus kita hadapi ke depan. Dengan digitalisasi, maka akan transparansi dan kecepatan dalam bekerja, itu hal realistik yang bisa dilakukan,” pungkasnya.
Ia menambahkan transaksi digitalisasi dibutuhkan pada kondisi pandemi Covid-19 ini. Bahkan loncatan pengguna merchant QRIS 163,5% (yoy) di atas nasional yang 115,1% (yoy).
“Saya yakin kepala daerah kita akan menyebarkan ke masyarakat dan memperbesar akses transaksi digital. Termasuk para Bupati/Walikota se Sulsel. Bagaimana efektif dan efisien dalam sistem anggaran, efisiensi tepat sasaran dan saling mengingatkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Budi Hanoto, Mengatakan TP2DD sebagai forum koordinasi antar instansi dan stakeholder dalam mempercepat dan memperluas ETPD guna mewujudkan efisiensi, efektifitas, dan transparansi tata kelola keuangan.
“Tujuan pembentukan TP2DD, mewujudkan transparansi, tata kelola keuangan yang lebih baik, meningkatkan potensi penerimaan Pemda melalui pemanfaatan teknologi. Sehingga menghasilkan layanan publik yang lebih baik,” ungkapnya.
Ia menyebutkan jumlah merchant yang telah mendaftarkan diri untuk menggunakan QRIS di Sulawesi Selatan mencapai 201.182 merchant atau tumbuh 163,5% (yoy).
“Aplikasi teknologi digital, melalui penerapan Quick Response Indonesia Standard (QRIS) sebagai kanal pembayaran transaksi keuangan secara digital. Hingga 26 Mare 2021, jumlah merchant yang telah mendaftarkan diri untuk menggunakan QRIS di Sulawesi Selatan mencapai 201.182 merchant atau tumbuh 163,5% (yoy). Angka ini berada di atas pertumbuhan nasional yang hanya 115,1% (yoy) dan membuat Sulsel menempati peringkat ke-7 terbesar sebagai merchant QRIS di Indonesia,” jelasnya.
Menurutnya, dengan digitally connected, maka digitalisasi bisa diakses dimanapun dan kapanpun selama terkoneksi.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kolaborasi, komitmen dan kerja sama atas pengukuhan TP2DD ini. Sulawesi Selatan merupakan Provinsi pertama dan terbanyak membentuk TP2DD. Kami mengapresiasi atas dukungan bapak Plt Gubernur yang telah mengkoordinir dan mendorong Pemerintah Daerah dalam pembentukan TP2DD,” imbuhnya.
Budi Hanoto Lebih jauh berharap Sulawesi Selatan dapat menjadi engine of growth terutama dalam kontribusinya mempercepat pemulihan ekonomi di Indonesia.
“Dengan pengukuhan 25 TP2DD ini diharapkan Sulawesi Selatan dapat menjadi engine of growth terutama dalam kontribusinya mempercepat pemulihan ekonomi di Indonesia. sehingga Diperlukan kesatuan visi bersama menyongsong inovasi dan transformasi digital untuk Sulawesi Selatan yang maju,” pungkasnya
Ia menambahkan perekonomian Sulawesi Selatan diperkirakan tumbuh lebih tinggi di tahun 2021.
“Sejalan dengan perbaikan ekonomi global dan nasional perekonomian Sulawesi Selatan juga diperkirakan tumbuh lebih tinggi di tahun 2021. Hal ini sejalan dengan peningkatan aktivitas masyarakat dan didukung oleh akselerasi program vaksinasi dan tentunya upaya konkrit dari seluruh stakeholder dalam upaya pemulihan ekonomi nasional,” tutupnya.
Diketahui, South Sulawesi Digital Festival (Digifest) 2021 mengangkat tema “Digitally Connected”, Dengan menampilkan stand UMKM binaan Bank Indonesia dan Perbankan di Sulsel.