HERALDMAKASSAR.COM – Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengaku sebagai pemimpin di Sulsel harus memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat. Serta memerlukan dukungan dari berbagai pihak untuk sama-sama melakukan perbaikan di Sulsel.
Hal ini disampaikan Plt Gubernur Sulsel saat menghadiri prosesi Mattopang Arajang yang digelar di halaman Rumah Jabatan Bupati Bone dan Museum Arajangnge, Jalan Petta Ponggawae No.1 Watampone, Rabu, 7/4.
Andi Sudirman Sulaiman mengaku sebagai cita-cita bersama memajukan Provinsi sulsel, memerlukan dukungan sebagai bagian kerjasama tim dalam pemerintahan. Tidak ada yang bisa menjadi sosok super hero seperti Superman melakukan pekerjaan sendiri.
“Tidak ada Superman yang ada Sudirman. Saya juga Sudirman, yang kita butuhkan adalah team work. There is no bad team but the leader, tidak pernah ada tim yang jelek yang ada adalah pemimpinnya. Maka pemimpinnya harus bersatu membangun. Mari kita bersama bersatu, bersama berkolaborasi,” ungkapnya.
Ia menyebutkan dengan bersatu berbagai persoalan akan menjadi lebih mudah dan harapan-harapan bisa dicapai.
“Kebanggaanku adalah kebanggaan ta’, kebanggaan ta’ adalah kebanggaanku. Mari kita sama mendukung, insyaallah dengan bersatu semuanya akan menjadi mudah,” sebutnya.
Lebih jauh ia menyampaikan pesan kearifan lokal melalui sipakatau, sipakainge dan sipakalebbi, serta saling mendungkung. Adapun maknanya, Sipakatau berarti saling memanusiakan, sipakainge berarti saling mengingatkan agar setiap individu terhindar dari perbuatan menyimpang, dan sipakalebbi berarti saling mengahargai serta saling memuji satu sama lain.
“Kami sekarang adalah pelayan rakyat. Kami mencoba bersama-sama memperbaiki. Saya ingin memperbaiki, bahwa tidak perlu mengenang saya, tetapi pekerjaan kita kerjakan secara bersama,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Andi Sudirman Sulaiman menyebutkan, beberapa program pembangunan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi serta Pemkab Bone. Serta rencana program ke depan.
Diantaranya pembangunan jalan dan jembatan, pengembangan bandara di Bone, bantuan keuangan Rp 200 miliar serta program vaksinasi serta kebijakan yang diambil pemerintah jelang Ramadhan seperti mengizinkan untuk salat Tarawih dengan syarat protokol kesehatan serta rencana sekolah tatap muka secara terbatas.
” Pembangunan yang kami lalukan berbasis kebutuhan. Dan yang paling penting dan dirasakan dengan baik oleh masyarakat.” pungkasnya.
Sementara itu Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi mengapresiasi antusias berbagai pihak hadir di kegiatan budaya ini dan hari hari jadi Bumi Arung Palakka.
“Ini membuktikan besarnya perhatian kepada Kabupaten Bone,” katanya.
Ia menjelaskan Kegiatan Mattompang Arajeng sebutnya bukan untuk mengkultuskan benda pusaka yang diwariskan. Tetapi ini bentuk penghargaan kepada leluhur atas pencapaian yang telah dilakukan.
“Momen Mattompang Arajang untuk merefleksikan kejayaan Bone di masa lampau. Bahkan beberapa bagian dunia mengenal dan memiliki kesan dengan kerajaan Bone,” sebutnya.
Diketahui, Mattompang Arajang adalah ritual adat membersihkan benda-benda pusaka peninggalan kerajaan Bone. Ritual ini melibatkan bissu (pemimpin agama Bugis kuno), pemangku adat Bone, serta dihadiri Anggota DPR RI, Kapolda Sulsel, bupati-wakil bupati daerah Sulsel, Muspida, pejabat Pemprov Sulsel dan Bone dan masyarakat Bone.
Dalam prosesi Mattompang Arajang itu, Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi mengalungkan selempang emas yang merupakan salah satu pusaka yang disucikan kepada Andi Sudirman Sulaiman.