HERALDMAKASSAR.COM, JAKARTA – Calon Walikota dan Wakil Walikota nomor urut 2, Munafri Arifuddin-Rahman Bando (Appi-Rahman) menjadi pasangan yang didaulat membuka segmen pertama Debat Publik 2 Pilwali Makassar 2020. Pada segmen yang membahas tema transparansi pemerintahan, Rahman Bando langsung menyajikan fakta Makassar sebagai kota terkorup di era pemerintahan Danny Pomanto.
Untuk membangkitkan Makassar dari stigma negatif tersebut, Appi-Rahman berkomitmen untuk memperbaikinya.
“Untuk pengelolaan birokrasi yang baik, tentu kita akan melakukan transparansi seleksi ASN di Kota Makassar, menerapkan E-Budgeting dan E-Learning yang terkoneksi dengan Bappenas bahkan KPK. Transparansi pengadaan barang dan jasa, kita lakukan secara elektronik yang bisa diakses semua pihak,” papar Rahman.
“Tidak boleh secara manual. E-Catalog jadi kunci sukses keterbukaan dan transparansi untuk menghindari korupsi,” sambungnya.
Rahman melanjutkan, memang kondisi IT yang dimiliki Pemkot Makassar masih harus dibenahi total. “Dulu Makassar coba membuat aplikasi. Sampai 1 Agustus 2020 tidak bisa berjalan baik. Kami bertekad membenahi total,” tegas Rahman.
Bagaimana dengan sinergitas kepemimpinan di Pemkot Makassar sehingga pemerintahan berjalan dengan baik? Pada sesi ini Appi tampil memberi tanggapan. Makassar harus dipimpin walikota dan wakil walikota yang kompak dan seiring sejalan.
“Dua-duanya (Danny dan Ical) pernah memerintah. Dua-duanya pernah memimpin. Tapi kenapa sejak awal tidak dibangun kebersamaan. Ini yang terjadi, mana walikotanya, mana walikotanya. Kadang-kadang mantan walikotanya ikut. Kedepan ini tidak boleh begini. Makassar harus bangkit kedepan,” pungkas Appi. (*)