HERALDMAKASSAR.COM — Rentetan pelanggaran pemilu hingga aksi premanisme terus dilakukan tim maupun pendukung paslon nomor urut satu, Danny Pomanto-Fatmawati RMS (ADAMA). Ironisnya, DP-sapaan akrab Danny Pomanto, selaku orang yang paling bertanggungjawab pada kubu ADAMA terus berdalih itu fitnah.
Adapun beberapa fakta yang dianggap fitnah oleh DP, antara lain yakni oknum pendukung ADAMA menikam salah seorang pendukung Appi-Rahman; kasus bagi-bagi beras, dimana perkara itu dihentikan bukan karena tidak benar, melainkan karena saksinya kabur; dan pengingkaran DP atas segala bantuan IAS di Pilwalkot 2013.
“Yang mana yang fitnah? semua ada faktanya kok. Semua itu pun telah diketahui publik, ya biarlah publik yang menilai,” ucap dia, Minggu (15/11).
Meski demikian, Nasran mengaku masih heran dan belum mengerti dengan jalan pikiran DP yang terus berkelit dan mencari-cari alasan. Terkesan, mantan Wali Kota Makassar itu malah melakukan pembenaran sekaligus pembiaran atas kesalahan yang dilakukan tim maupun pendukungnya.
Harusnya DP secara ksatria meminta maaf kepada publik atas kesalahan yang dilakukan tim dan pendukungnya. Selanjutnya, sebagai sosok pemimpin, DP juga seyogyanya mengimbau seluruh pendukung untuk tak lagi melakukan pelanggaran maupun aksi premanisme yang merasahkan publik.
Lebih lanjut, ia juga menyinggung soal karakter dan kualitas unggul seseorang bisa dilihat dari kemampuannya bersosialisasi dengan orang di sekitarnya. Pemimpin yang baik akam selalu dikenang, selain karena punya karya bagus juga karena mampu menjaga hubungan baik, termasuk tidak gampang melupakan jasa-jasa orang yang telah membantunya. (*)