HERALDMAKASSAR.COM – Pilkada Kabupaten Selayar diprediksi akan berakhir dengan selisih perolehan suara tipis antara calon penantang Dr Zainuddin-Dr Aji Sumarno dan calon petahana Muh Basli Ali-Saiful Arif.
Prediksi itu diungkapkan Direktur Eksekutif PT. Indeks Politica Indonesia (IPI) Suwadi Idris Amir dalam diskusi bertema “Bedah peta elektoral Pilkada Selayar” di Warkop Aleta Lt. 2, Toddopuli, Makassar, Minggu (1/11/2020).
“Berdasarkan hasil survei terbaru kami, jarak elektabilitasnya cukup rawan, ketat, dan undecided voter juga tinggal sedikit. Analisa kami, siapapun yang menang diantara kedua pasangan calon, jaraknya tidak akan jauh. Selisih tipis. Karena, biasanya undecided voter itu cenderung ke penantang,” kata Suwadi.
Berdasarkan survei IPI pada 13-25 Oktober lalu, pasangan Muh Basli Ali-Saiful Arif memperoleh elektabilitas 49,8 persen. Sementara elektoral penantangnya, Dr Zainuddin-Dr Aji Sumarno, sebesar 40,4 persen.
Dari 800 responden, hanya 9,8 persen yang belum menentukan pilihan atau merahasiakan pilihannya. Adapun margin of error survei ini sebesar +/- 3,4 persen.
Dia menjelaskan, sulit memprediksi siapa yang akan memenangkan Pilkada Selayar. Sebab baik calon penantang maupun calon petahana sama-sama memiliki potensi.
Keduanya sama-sama menggandeng mantan rivalnya sebagai pasangannya. Saiful Arif dan Dr Aji Sumarno sama-sama merupakan calon bupati pada Pilkada 2015 lalu. Kala itu pasangan Muh Basli Ali-Dr Zainuddin keluar sebagai pemenang.
“Basli Ali selain unggul karena posisi sebagai penantang dan memiliki kekuatan finansial. Juga kuat di daratan karena baik Basli dan calon wakilnya sama-sama orang daratan. Sementara Dr Zainuddin sebagai mantan wakil bupati selain juga merupakan orang daratan, menggandeng Dr Aji Sumarno yang kuat di wilayah kepulauan,” jelasnya.
Kunci kemenangan di Pilkada Selayar ada tiga, yakni kemampuan merebut undecided voter, kemahiran menganalisis rentang margin of error dan kemampuan memaksimalkan geopolitik calon.
“Daratan didominasi Basli Ali-Saiful Arif, dan pulau didominasi Dr Zainuddin-Dr Aji Sumarno. Berarti strateginya, kalau mau menang Basli Ali harus menyerang pulau. Begitupun Dr Zainuddin harus menyerang daratan jika ingin menang,” tandasnya.
Persfektif lain yang bisa dimanfaatkan penantang adalah menjual modal intelejensi dan pengalamannya. Dr Zainuddin selain merupakan mantan Sekda juga seorang mantan akademisi. Adapun Dr Aji Sumarno merupakan mantan kepada dinas berpengalaman. Di sisi lain, bupati Muh Basli Ali hanya tamatan SMA.
“Tentu isu pendidikan dan pengalaman adalah isu yang sangat bagus untuk mengangkat kepercayaan publik jika penantang ingin menang,” imbuhnya. (*)