HERALDMAKASSAR.com – Mantan Wali Kota Makassar dua periode, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), mengumpulkan sekitar 250 tim jaringan pemenangan Syamsu Rizal-Fadli Ananda (DILAN) di Kecamatan Panakkukang, Rabu (28/10/2020) malam. Kesempatan itu dimanfaatkan untuk konsolidasi membahas strategi menjaga dan memperluas basis dukungan paslon nomor urut 3 pada Pilwalkot Makassar itu.
Selain mengulas taktik pemenangan, yang menarik dalam konsolidasi tersebut adalah momen tatkala IAS membakar semangat pendukung DILAN. Pria dengan julukan Bapak Pembangunan Makassar itu membeberkan berbagai upaya jahat dari oknum untuk menjegal maupun menumbangkan paslon usungan PDIP, Hanura dan PKB tersebut.
IAS bercerita upaya menjegal DILAN sendiri sudah terjadi bahkan sejak pencalonan. Diketahui, salah satu partai yang sempat mendukung DILAN mengalihkan dukungan ke paslon lain. Lantas menjelang detik-detik pendaftaran pun, ada oknum yang mencoba membegal parpol yang kini menjadi pengusung paslon representasi Muhammadiyah-NU itu.
Terbaru, IAS mengungkapkan serangan datang dengan modus menyebar hoaks bahwa DILAN sudah buang handuk alias menyerah pada Pilwalkot Makassar 2020. Bahkan, dirinya sendiri jadi korban isu bohong, dimana IAS disebut mengalihkan dukungan ke paslon lain. Begitu pula, upaya memframing dukungan lewat hasil survei yang di lapangan malah ditemukan berbeda.
“Serangan apapun itu, tetap sabar dan terus berjuang, yakin dan percaya bahwa perjuangan kita tidak akan sia-sia. Semakin kuat upaya jahat yang coba menumbangkan DILAN, terbukti tidak membuat kita hancur. Malah, kita semakin solid karena tahu dan paham bahwa banyaknya serangan itu karena ada yang panik dan khawatir atas dukungan DILAN yang semakin masif,” jelas IAS.
Menurut dia, hal yang lumrah dalam politik bahwa serangan dengan berbagai cara akan semakin masif untuk menjatuhkan tatkala dukungan yang dimiliki terus bertambah besar. IAS menekankan yang paling penting sekarang adalah menjaga soliditas dan militansi relawan dalam mendukung dan memenangkan DILAN.
“Intinya, kita jangan terprovokasi. Tidak perlu merespons serangan itu, yang utama adalah menjaga soliditas. Mari fokus bekerja untuk menggalang dukungan yang lebih besar lagi, kita buktikan kekuatan rakyat ada bersama DILAN, kita buktikan bahwa orang biasa juga punya hak dan bisa menjadi wali kota,” tutupnya. (*)