HERALDMAKASSAR.com – Pemilihan kepala daerah tahun 2020 akan menjadi salah satu catatan sejarah dalam perjalanan pemilihan umum di Indonesia. Bagaimana tidak? Pilkada tahun 2020 terbilang dilematis. Hal tersebut dikarenakan pandemi virus corona yang menyerang Indonesia pada awal Maret 2020.
Pandemi Covid-19 menyebabkan tertundanya beberapa tahapan pilkada dan pada akhirnya pemunduran hari pencoblosan. Pemerintah bersama kementerian Dalam Negeri, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) akhirnya sepakat mengundur tanggal pencoblosan pada 9 Desember 2020.
Ada sebuah kekhawatiran luas terkait penyelenggaraan Pilkada 2020, karena itu peran aktif lebih dari para pemuda sangat diperlukan. Salah satu yang penting adalah kegiatan kerelawanan yang melakukan sosialisasi terhadap masyarakat.
Inilah yang dilakukan komunitas REWAKO dalam berpartisipasi di Pilkada Kabupaten Gowa tahun 2020. Sebuah wadah yang didominasi para pemuda ini melakukan sosialisasi di masyarakat Kabupaten Gowa terkait 12 hal baru di TPS, diantaranya; Pemilih datang ke TPS menggunakan masker, Jaga jarak minimal 1 meter di TPS, Mencuci tangan sebelum mencoblos, Cek suhu tubuh sebelum masuk di TPS, Pemilih menggunakan sarung tangan plastik, dan Petugas TPS menyediakan tinta tetes.
Kemudian, Maksimal 500 pemilih dalam TPS, Petugas KPPS menggunakan APD, Jadwal kedatangan pemilih di TPS diatur dalam form C pemberitahuan, TPS disemprot secara berkala menggunakan disinfektan, Bilik khusus bagi pemilih bersuhu tubuh diatas 37.3 c, dan Menghindari kontak fisik dalam TPS.
Kegiatan tersebut kemudian mendapatkan apresiasi dari Pemuda Pemerhati Pemilu. Menurut Hendri SH selaku Koordinator Pemuda Pemerhati Pemilu, hal ini cukup baik, mengingat Pilkada tahun 2020 ini berbeda dengan yang dihelat sebelumnya, dimana kita dihadapkan kondisi pandemi Covid-19.
“Jika kegiatan ini bisa dilakukan oleh wadah-wadah lainnya. Tentunya ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait proses pencoblosan nanti di TPS,” ujar Hendri di salah satu cafe di Makassar, Rabu (28/10/2020).
Hendri menilai, apa yang dilakukan REWAKO merupakan satu gerakan mencerdaskan pada pilkada tahun ini. Karena itu, pihaknya ingin bisa membangun komunikasi antara Pemuda Pemerhati Pemilu dengan REWAKO.
“Saya bersama teman-teman di Pemuda Pemerhati Pemilu, lagi mencoba membangun komunikasi ke REWAKO. Barangkali kedepan kita bisa bekerja sama dalam hal-hal yang berkaitan dengan proses demokrasi,” tandasnya.
Untuk diketahui, Pilkada Gowa tahun 2020 diikuti hanya satu pasangan calon, yakni Adnan Purichta Ichsan berpasangan Abdul Rauf Malaganni (Adnan-Kio). Pasangan ini akan melawan kolom kosong pada pemilihan 9 Desember mendatang.