HERALDMAKASSAR.COM – Infrastruktur pendidikan di kota Makassar belum sepenuhnya berkeadilan dan bisa dinikmati seluruh kalangan masyarakat, utamanya sekolah yang berstatus negeri.
Kondisi itu tergambarkan dalam beberapa kesempatan calon wakil Wali kota Makassar, Abdul Rahman Bando, melakukan kampanye dan berdialog dengan masyarakat.
Salah satunya saat kampanye dialogis di Jl Kelapa Tiga, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Kamis (15/10/2020).
Di lokasi tersebut Ketua RW 07 Ballaparang, Sudirman Slamet, mengungkapkan di tengah kondisi sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru, anak-anak usia sekolah terkhusus jenjang SMP sulit mendapatkan sekolah terdekat.
“Karena tidak ada sekolah SMP di sini yang dekat-dekat, jadi haruski kasi sekolah anak-anak ta’ agak jauh. Itu butuh biaya lagi, biaya transportasi dan lain-lainnya,” ungkapnya.
Menanggapi curhatan warga ini Rahman Bando yang juga mantan Kepala Dinas Pendidikan kota Makassar, menegaskan, dirinya bersama Munafri Arifuddin sudah mempersiapkan program yang menyasar infrastruktur pendidikan.
“Jadi di Kelapa 3 ini Kelurahan Ballaparang yang paling pertama adalah pendidikan. Di sini radius Ballaparang bahkan dari Kelurahan Bara-Barayya Timur, Bara-Barayya Selatan, tu tidak ada SMP Negeri termasuk sampai di Buakana dan Banta-Bantaeng. Nah persoalan ini memang tidak bisa dibiarkan berlanjut karena dengan berlakunya sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru sekarang ini sungguh sangat menyulitkan masyarakat di sekitar kawasan ini,” terangnya.
“Saya sudah petakan. Mulai dari jalan Landak Baru di selatan kemudian Veteran sampai di Veteran Utara, kemudian Pettarani sampai Fly Over itu tidak ada satu pun SMP Negeri dalam radius itu. Lalu di situ saya dirikan tiga, yaitu SMPN 52, SMPN 47 dan SMPN 46. Tapi yang di bagian selatan ini kosong,” sambungnya.
Olehnya itu dalam Program Appi-Rahman yang disebut sebagai sistem pendidikan berkeadilan harus mencakup pemerataan kualitas dan juga sebaran infrastruktur atau gedung sekolah.
Salah satu poin utamanya yang akan diwujudkan yakni melanjutkan program pengelompokan ulang pembangunan 10 SMP Negeri baru dan lima SMA/SMK baru dengan sinergi pemerintah Provinsi.
“Saya bersama Pak Munafri sudah menjanjikan mesti dihadirkan satu SMP Negeri di zona ini, kedua kita targetnya sekolah yang ada di Makassar harus sama rata semua kualitas sehingga yang namanya sistem pendidikan berkeadilan bisa kami wujudkan. Kualitas guru dan sebarannya juga. Jadi bukan cuma kualitasnya tapi sebarannya juga harus adil,” tutupnya.(*)