HERALDMAKASSAR.com – Mantan Wali Kota Makassar dua periode, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) menegaskan tidak akan maju pada Pilgub Sulsel 2023. Musababnya, ia terkendala aturan sehingga tidak mungkin untuk bertarung pada pesta demokrasi tersebut.
Diketahui, Mahkamah Konstitusi (MK) memberi syarat tambahan bagi calon kepala daerah yang berstatus mantan terpidana yakni harus menunggu masa jeda selama 5 tahun setelah melewati atau menjalani masa pidana berdasarkan putusan inkracht.
“Saya tidak akan maju pada Pilgub Sulsel nanti. Tidak mungkin karena terkendala aturan,” kata IAS, Sabtu (3/9/2020).
Dikaitkannya nama IAS bertarung di Pilgub Sulsel 2023 tidak lepas lantaran aktif mensosialisasikan salah satu kandidat di Pilwalkot Makassar 2020. Sejumlah tokoh pendukung kandidat memang disinyalir menjadikan Pilwalkot Makassar sebagai panggung mendongkrak pamor menuju Pilgub Sulsel. “Tapi saya tidak,” ulang IAS.
Adapun beberapa tokoh pendukung kandidat itu, selain IAS yakni Erwin Aksa (EA), Rusdi Masse (RMS) dan Andi Irwan Aras (AIA). Tiga nama terakhir ini memang sangat potensial karena punya modal finansial yang besar dan jaringan politik di pusat yang kuat.
Meski begitu IAS meyakini, sebagai petahana sekaligus kader PDIP, Gubernur Nurdin Abdullah adalah figur paling berpeluang dan kuat. “Tapi tidak salah juga anggapan orang bahwa lawan kuat petahana nanti adalah tokoh yang sanggup menenangkan kandidatnya di pilwalkot,” sambungnya.
Menurut IAS, Pilgub Sulsel 2023 memang merupakan kesempatan bagi figur selain dirinya yang punya modal finansial besar dan jaringan politik kuat di pusat. Banyak yang berburu kemenangan di pilwalkot Makassar sebagai anak tangga menuju pilgub Sulsel.
Apalagi, bagi figur kandidat di Pilgub Sulsel yang juga berasal dari partai besar. “Yang punya kemungkinan maju ya yang punya banyak uang, yang punya jaringan kuat di pusat dan berstatus kader partai besar,” ucap IAS.
Terkait kriteria itu, NH, EA, RMS dan AIA tentunya memenuhi syarat. Dua nama terakhir berstatus anggota DPR RI dan ketua parpol di Sulsel, masing-masing Nasdem dan Gerindra.
Sedangkan, EA sendiri merupakan pengusaha nasional sukses dan sudah mendapatkan sinyal restu dari partainya, Golkar, untuk maju di Pilgub Sulsel 2023.
“Saya dalam pilwalkot ini hanya berstatus ingin membantu. Siapa yang saya anggap baik, akan saya bantu sebagai bekal amal baik. Itu saja,” ujarnya.
“Saya masih punya utang budi sama Deng Ical. Termasuk waktu meminta Ical untuk mundur sebagai calon demi Appi di pilwalkot lalu. Saya juga harus tahu balas budi,” pangkas IAS