POJOKSULSEL.com, MASAMBA – Rentetan aksi teror yang diawali di Surabaya pada Minggu 13 Mei 2018 kemarin membuat seluruh elemen bangsa di republik ini bergerak mengutuk dan mengecam keras aksi biadab tersebut. Tak terkecuali di Kabupaten Luwu Utara, di mana seluruh pemangku kepentingan hadir dan berkumpul dalam sebuah wadah Forum Group Discussion (FGD) bertemakan “Meningkatkan Kewaspadaan Dini Menjaga NKRI,” Selasa (15/5) kemarin, di Aula Kantor Dinas Pendidikan.
Dalam FGD tersebut hadir Asisten III Bidang Administrasi Umum Muhammad Kasrum sekaligus mewakili Bupati Luwu Utara, Wakil Ketua DPRD Andi Sukma, Kapolres Luwu Utara Boy FS. Samola, Perwira Penghubung Kodim 1403/Sawerigading Mayor Inf. Sengke, Kepala Kejaksaan Negeri Masamba Andi Mirnawaty, Perwakilan dari Kementerian Agama Kabupaten Luwu Utara serta sejumlah Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, dan Tokoh Pemuda se-Kabupaten Luwu Utara.
Dalam FGD tersebut ada pernyataan sikap secara serentak yang dibacakan Muhammad Kasrum dan diikuti segenap elemen yang hadir. Ini sebagai bukti bahwa Luwu Utara bersatu melawan terorisme.
Berikut pernyataan sikapnya: “Kami dari Pemerintah, Forkopimda, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda, turut berduka atas korban tindakan teroris dan menyatakan sikap mengutuk tindakan teroris dan mendukung pemberantasan teroris. Kami tidak takut.”
Dalam FGD ini juga dikeluarkan 24 Rekomendasi yang salah duanya adalah melaksanakan seminar tentang arti jihad dengan menghadirkan para ahli, dan membangun sistem kewaspadaan dini hingga ke tingkat kecamatan dan desa/kelurahan.
“Inti dari FGD yang kita lakukan ini adalah bahwa peningkatan kewaspadaan dini sangat urgen kita lakukan. Kita jangan mudah diadudomba, tidak cepat terprovokasi, serta tetap menjalin koordinasi dan komunikasi dengan seluruh elemen masyarakat,” ujar Kasrum saat ditemui usai acara.
“Kita juga harus memiliki rasa tanggung jawab serta dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya keamanan dan tidak cepat terprovokasi dengan isu yang tidak jelas dan bijak menggunakan media sosial, utamanya tidak menyebar informasi terkait kejadian di Jakarta dan Surabaya tanpa sumber yang jelas,” ujarnya menambahkan.
Yang menarik dari FGD kali ini adalah adanya penyerahan Award Harmoni dari Kemeterian Agama kepada Pemerintah Daerah Luwu Utara karena dianggap peduli dengan keberagaman.
Lukman Hamarong
Humas Pemkab Luwu Utara