HERALDMAKASSAR.COM – Dinas Perdagangan Sulsel telah melaksanakan pelatihan batik tulis motif lontara dan ecoptint, selama 3 hari di Swiss Belhotel Makassar.
Pelatihan tersebut dalam rangka program pengembangan dan pembinaan sentra industri tekstil dan sutera, yang diikuti oleh anggota Dekranasda kabupaten/kota se-Sulsel.
Dalam pelatihan ini, para peserta belajar bagaimana membuat batik ecoprint yang merupakan jenis batik dibuat melalui proses alami. Semua bahan yang digunakan merupakan bahan alami seperti daun, kayu, hingga tumbuh-tumbuhan lainnya.
Kepala bidang industri tekstil, aneka dan elektronika dan telematika, Meyke Najamuddin mengatakan teknik tersebut terbilang mudah karena memanfaatkan bahan alami dari tumbuhan sebagai sumber pola dan warna bahan ini berasal dari bunga, daun, batang dan bagian tumbuhan yang lain.
“Kita harap peserta mampu berkreasi dengan menciptakan desain batik khas sulawesi selatan baik dengan motif lontara ataupun dengan menggunakan tumbuhan yang alami di sekitar kita,” kata dia.
Dikesempatan itu juga, Ketua Dekranasda Sulsel Hj Liestiaty F Nurdin Abdullah yang hadir menutup serangkaian acara berpesan kepada peserta pelatihan agar supaya selain menghasilkan produk batik, perlu juga dibuat seperti bentuk tas, dompet, tempat laptop, tempat tissu dan lainnya.
Hal senada juga disampaikan Humas Dekranasda Sulsel, Warni Saharuddin. Ia mengatakan tren gaya hidup ramah lingkungan inilah yang mendasari pelatihan mengembangkan batik ecoprint dengan mengolah bahan alami menjadi kerajinan.
“Karena itulah produk batik ini sangat ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran air, tanah atau udara,” ujarnya.
Diakhir acara, peralatan pelatihan diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian Sulsel, Ahmadi Akil kepada anggota dekranasda yang merupakan ketua kreatif dekranasda Sri Rubi untuk nantinya dipergunakan lebih lanjut.
Seperti digunakan melakukan pembinaan dan sosialisasi terkait pembatikan kepada anak-anak sekolah dan masyarakat umumnya.