HERALDMAKASSAR.com – Lembaga survei Parameter mencatat elektabilitas sejumlah figur menjelang Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar sudah mulai terlihat.
Parameter melakukan survei dan riset 10 bulan menjelang pendaftaran Pilwalkot Makassar 2020, dengan mengukur hanya delapan kandidat, dan melibatkan 440 responden di kota Makassar menggunakan metode multistage random sampling.
Survei tersebut dilakukan pada tanggal 21 hingga 26 Agustus 2019. Undecided voters atau yang belum menentukan pilihan sebesar 20,7 persen, dengan margin of error kurang lebih 4,8 persen.
Hasilnya, Danny Pomanto dengan tingkat elektabilitas mencapai 33,0 persen, disusul Syamsu Rizal atau Deng Ical 20 persen, kemudian ada Aliyah Mustika Ilham 8,3 persen, Irman Yasin Limpo 7,6 persen.
“Kemudian diperingkat lima ada Munafri Arifuddin (Appi) 6 persen, kemudian Rusdin Abdullah 2,7 persen. Penantang baru ada Sukriansyah Latief dengan 1,0 persen, disusul Fadli Ananda dengan elektabilitas masih 0,7 persen,” kata Direktur Utama Parameter, Ras MD dalam konferensi persnya di Hotel Mercure, Kamis (12/9/2019).
Menurut Ras, data tersebut menunjukkan bahwa Danny Pomanto yang masih disebut sebagai petahana tidak lagi kuat, karena dukungannya dibawah 50 persen. Jauh dari magic number, idealnya petahana elektabilitas diatas 55 persen hingga 60.
“Namun hari ini berdadarkan temuan survei Parameter, petahana hanya diangka 33,0 persen. Karena persepsi kepuasan terhadap Danny Pomanto menurun. Kalau kita lihat survei Danny Pomanto di bulan Januari 2018 itu mencapai 57,5 persen. Tapi per hari ini terjun bebas cuma 33,0 persen,” ungkapnya.