POJOKSULSEL.com – Para narapidana teroris yang sempat melakukan penyanderaan di Mako Brimob sudah berhasil ditangani aparat gabungan. Akan tetapi kasus yang memakan waktu 36 jam itu mendapat sentilan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sebab kasus itu terjadi di markas pasukan elite Polri.
Jusuf Kalla meminta peristiwa di Kelapa Dua dijadikan momen untuk evaluasi keamanan tahanan napi terorisme. Memang, kejadian itu cukup disayangkan karena hanya berselang dengan kerusuhan serupa di blok yang sama pada 10 November lalu.
JK yakin Polri bisa menyelesaikan kerusuhan di Rutan Mako Brimob. Sebab, lokasi tersebut merupakan markas pasukan khusus polisi. “Di situ tempatnya pasukan khusus. Gegana, Brimob, kan pasukan khusus,” katanya.
Sementara itu Menko Polhukam Wiranto kemarin memanggil sejumlah pejabat tinggi untuk membahas masalah tersebut. Pejabat yang hadir, antara lain, Panglima Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius, serta Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto. Kapolri tidak hadir karena masih di luar negeri.
Wiranto menyebut kericuhan yang terjadi di Mako Brimob masuk kategori genting. “Ya, kalau sudah ada yang terbunuh, ya urgen,” kata dia tegas.
Insiden yang terjadi di Mako Brimob merupakan persoalan yang harus diselesaikan dengan sangat hati-hati dan sungguh-sungguh. Sebab, persoalan itu sudah berkaitan dengan masalah keamanan nasional. “Menyangkut bagaimana kami mengatasi sesuatu dengan cara yang baik dan benar berdasarkan hukum, dan tuntas.”
(jpc/pojoksulsel)