HERALDMAKASSAR.com – Suami almarhum Zulaiha Djafar, M Sukri tidak pernah menyangka istinya harus tewas terbunuh di tangan orang yang selama ini sangat dipercaya. Hingga saat ini, Sukri merasa tidak yakin tersangka mampu melakukan pembunuhan dengan sekeji itu.
“Saya seolah-olah tidak percaya kejadian ini. Begitu sangat percayanya sama Wahyu Jayadi. Ternyata, dia pembunuh berdarah dingin,” kata Sukri.
Sukri lalu menceritkan, awal mulanya dia tahu peristiwa ini. Saat itu, kata pejabat kehutanan Kabupaten Barru ini, pada Kamis malam, anaknya yang sulung menelponnya. “Mama belum pulang,” ujar Sukri dengan mata berkaca-kaca.
Sukri yang saat itu masih berada di Barru, belum manaruh curiga apapun. Meski begitu, dirinya mulai was-was sebab Zulaiha tidak pernah meninggalkan rumah tanpa isin dengannya. “Apalagi menginap,” ujar Sukri, berusaha mengenang malam itu.
Hingga esok harinya, yakni Jumat, kata Sukri, ia menghubungi lagi anaknya dan mendapatkan kabar jika mamanya belum juga pulang. “Akhirnya saya putuskan untuk ke Makassar,” ujar Sukri.
Setelah sampai di Pangkep, Sukri menelpon tersangka Wahyu Jayadi. Sebagai tetangga dan satu tempat kerja dengan korban, Sukri berharap ia mendapat informasi dari Wahyu Jayadi.
“Wahyu mengatakan dia tidak melihat istri saya. Terakhir dia ketemu Kamis siang di kampus,” kata Sukri.
Setelah sampai di Makassar, kata Sukri, Wahyu menelpon dirinya, bahwa mobil yang dikendarai Zulaiha sudah ditemukan di Gowa. Oleh Wahyu, dia menyarankan untuk melapor ke Polres Gowa.
Sukri lalu menuju Polres Gowa untuk melaporkan kasus ini. Namun, belum sampai di Polres Gowa, Wahyu menelpon lagi. Wahyu meminta Sukri tidak perlu melapor ke Polres.
Namun, lagi-lagi Sukri tidak menaruh curiga apapun. Saat itu, ia menganggap istrinya mengalami kecelakaan di Gowa. Namun Sukri belum mengetahui kondisi istrinya hingga akhirnya Zulaiha dibawa ke RS Bhayangkara. “Saat itu, saya belum tahu kalo istri saya sudah meninggal,” ujar Sukri, mencoba menahan tangis.
Saat di RS Bhayangkara pun, Sukri bertemu dengan Wahyu Jayadi. Bahkan ia bersama-sama Wahyu menunggu kedatangan jazad istrinya. “Saya bahkan salat Jumat sama-sama. Cuma saya belum tahu kalau Zulaiha sudah meninggal,” kata Sukri.
Sukri baru tersadar ketika polisi menangkap Wahyu Jayadi yang dicurgai sebagai pembunuh. “Hati saya luluh, saya tidak menyangka sedikitpun pelakunya adalah Wahyu. Sebab Wahyu tidak menampakkan sedikitpun kecurigaan, bahkan dia berusaha untuk bersama-sama mengurus jenazah,” kata Sukri.
(TIM)