HERALDMAKASSAR.com – Ketua DPD PSI Makassar Affandi Ibrahim mengakui pernyataan dari Ketua Umum PSI Grace Natalie terkait anti poligami sangat sensitif di tengah euforia populisme sekarang.
Dia mengatakan, sebagai sebuah gagasan politis, memang banyak masyarakat sepakat dengan sikap politik PSI, khsusunya menolak perilaku poligami dan menolak Perda Syariah.
“Kalau plus minusnya kan pasti ada, mungkin kalau caleg kota makassar memang akan ditemukan penolakan itu apalagi soal perda syariah,” katanya saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon, Selasa (18/12/2018).
Meski begitu, hal tersebut tidak ditepis oleh Affandi. Dia menuturkan, mungkin pada sebagian orang ada melakukan penolakan atas sikap PSI ini, namun bukan berarti bahwa PSI mentang agama.
“Tapi kan bukan disitu persoalannya, ini kan pandangan politik. Jadi tidak adaji yang menganggap bahwa itu menentang syariat islam,” pungkasnya.
“Itu cuma mau dibuatkan aturan, tidak ada hubungannya dengan agama. Kan bukan juga negara islam ini (Indonesia), kan produk hukum semua dari ajaran islam, bahkan dari kristen, hindu, budha. Saya rasa semua agama tidak suka dengan diskriminasi,” tambahnya lagi.
Selain itu, dia juga mengaku tidak khawatir dengan persepsi masyarakat yang menantang sikap PSI. Karena menurutnya, sikap politis PSI hanyalah untuk dibuatkan aturan.
“Mungkin karena kita mayoritas ini, jadi makanya ribut. Soalah-olah ini (PSI) menentang syariat islam, padahal tidak, bedalah. Syariat islam, perda dan fikih, beda toh. Kalau syariat islam memang dari tuhan, kalau perda itu ciptaannya manusia anggota dewan,” tandasnya.
(MKA)
