Beranda Headline News Andi Odhika Serap Aspirasi Warga Tamalanrea dan Biringkanaya: Soroti Bansos Tak Merata,...

Andi Odhika Serap Aspirasi Warga Tamalanrea dan Biringkanaya: Soroti Bansos Tak Merata, Jalan Rusak, dan Masalah Sampah

MAKASSAR – Anggota DPRD Kota Makassar, Andi Odhika Cakra Satriawan, kembali melanjutkan kegiatan Reses Pertama Masa Persidangan 2025/2026, Selasa (14/10/2025).

Legislator dari Fraksi NasDem itu menyerap aspirasi warga di tiga lokasi, yakni di Jalan Albiruni Kampung Parang RT01/RW06 Kelurahan Tamalanrea Jaya, Kecamatan Tamalanrea, serta di Jalan Berua V RT04/RW05 dan Jalan Berua III Komp BTN KNPI RT02/RW05 Kelurahan Berua, Kecamatan Biringkanaya.

Dalam pertemuan bersama warga di Kelurahan Tamalanrea Jaya, Odhika menerima keluhan terkait bantuan sosial (bansos) seperti Program Keluarga Harapan (PKH) yang dinilai belum merata. Menurut warga, ada sejumlah keluarga yang layak menerima bantuan namun belum pernah mendapatkan penyaluran.

Menanggapi hal itu, Odhika meminta Dinas Sosial Kota Makassar dan pihak kelurahan untuk memperbarui Data Tunggal Sosial dan Ekonomi (DTSEN) secara menyeluruh agar penyaluran bantuan lebih tepat sasaran.

“Jadi perlu didata kembali karena menurut Pak RW, ada warga yang seharusnya dapat bantuan tapi tidak pernah menerima sampai sekarang,” jelas Odhika.

Ia menambahkan, proses pembaruan data harus dilakukan dengan cepat karena banyak warga yang benar-benar membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

“Pendataan jangan lama-lama. Banyak warga yang kondisinya mendesak dan butuh perhatian,” tegasnya.

Sementara itu, saat berdialog dengan warga di Kelurahan Berua, Odhika menerima aspirasi terkait perbaikan jalan dan drainase. Warga menilai, kondisi infrastruktur tersebut sudah rusak dan rawan tergenang air di musim hujan.

“Katanya memang perlu diperbaiki, apalagi sudah mulai musim hujan. Ini harus segera ditindaklanjuti,” ujar Anggota Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Makassar itu.

Selain itu, warga juga menyoroti minimnya armada pengangkut sampah di wilayah tersebut. Akibatnya, pengangkutan sampah hanya dilakukan dua kali dalam seminggu sehingga menimbulkan penumpukan di beberapa titik.

“Masalah sampah ini hampir terjadi di seluruh wilayah Makassar. Jadi harus diteruskan ke lurah agar bisa ditangani lebih cepat,” tutupnya.