HERALDMAKASSAR – Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar nomor urut 2, Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati) dinilai tampil optimal dalam debat perdana Pilkada Makassar yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar di Hotel Dalton Makassar, Sabtu (26/10/2024).
Direktur Lembaga Riset Public Policy Network (Polinet), Rizal Pauzi menyebut bahwa pasangan Seto-Rezki berhasil menyampaikan visi dan misinya dengan cara yang tenang dan tidak berlebihan dalam debat bertema “Peningkatan Kesejahteraan melalui Pelayanan Inklusi dalam Bingkai NKRI”.
“Menurut saya, pasangan Seto-Rezki bisa menyampaikan visi misi dan menjawab pertanyaan dengan tenang, tidak menggebu-gebu, dan bisa menjelaskan dengan sederhana berdasarkan pengalaman di Kabupaten Sinjai. Mereka menjelaskan bagaimana aspirasi masyarakat dapat ditemukan dan kemudian dijadikan solusi,” ungkap Rizal Pauzi.
Rizal menambahkan bahwa ketenangan dan kejelasan penyampaian pasangan ini menjadi daya tarik tersendiri dalam forum debat. Mereka dinilai tidak sekadar tampil dengan semangat berlebihan atau menjatuhkan lawan dengan cara yang kurang elegan, melainkan fokus pada gagasan-gagasan yang realistis dan dapat dipahami masyarakat.
Menurut Rizal, pengalaman yang dimiliki Seto-Rezki bersentuhan langsung ke masyarakat membantu mereka menjawab pertanyaan yang diajukan panelis maupun paslon lain.
“Ini menjadi menarik karena pemaparan mereka tidak sekadar menjadikan sesuatu yang berlebihan atau menggebu-gebu, dan juga tidak menjatuhkan lawan dengan kurang elegan. Ketenangan mereka diapresiasi dalam menjawab setiap pertanyaan,” tambahnya.
Rizal berharap, dalam debat-debat selanjutnya, pasangan Seto-Rezki semakin memperkuat pemaparan visi dan misinya dengan pendekatan yang realistis dan dapat diterima publik.
“Kita berharap di debat selanjutnya Seto-Rezki bisa memaparkan lagi program yang kira-kira bisa lebih menyentuh ke masyarakat,” pungkasnya.
Diberitakan, Seto mengawali debat dengan pemaparan visi bertajuk “Harmoni Makassar Nyaman”. Visi ini sebagai solusi menyeluruh bagi masa depan kota yang lebih nyaman, aman, dan modern.
Sejumlah pertanyaan, baik dari panelis maupun paslon lain dijawab dengan lugas atas pengalamannya saat memimpin Kabupaten Sinjai periode 2018-2023.
Misalnya dalam hal peningkatan Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan kesehatan universal untuk memastikan setiap orang mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan tanpa harus membayar.
Selain itu, Seto juga memaparkan pengalamannya dalam mengurai risiko korupsi di lingkup pemerintahan. Bagi Seto, reformasi birokrasi yang efektif membutuhkan peningkatan kualitas SDM di setiap unit pemerintahan, transparansi dalam setiap proses, dan pengawasan ketat agar berjalan sesuai tujuan.
“Saya percaya, jika pemimpinnya jujur dan menjadi contoh, maka anak buahnya pasti akan mengikuti. Ini pernah saya terapkan saat menjadi Bupati Sinjai, dan hasilnya pemerintahan berjalan dengan baik, tanpa kasus korupsi,” ungkapnya.
Begitupun dengan Rezki. Mantan anggota DPRD Sulsel ini mampu menjawab dengan tenang. Misalnya tentang program iuran sampah gratis.
Ia menjawab dengan jelas bahwa program penggratisan iuran sampah hanya akan diterapkan untuk keluarga berpenghasilan rendah. Sementara masyarakat lainnya tetap dikenakan biaya iuran sampah, termasuk pabrik, rumah makan dan hotel.
“Jadi memang program iuran sampah kami menggratiskan untuk, mohon maaf sebelumnya, untuk keluarga berpenghasilan rendah, berpenghasilan rendah. Karena kami tetap mengenakan iuran untuk yang seperti pabrik, hotel, rumah makan. Kami tetap kenakan biaya tersebut,” jawab Kiki.
Dia pun mengaku tetap menyampaikan secara transparan program sampah gratis tersebut kepada masyarakat. Dia juga berharap ada subsidi untuk kesejahteraan petugas kebersihan.
“Dan di setiap sosialisasi kami, kami tetap sampaikan program kami secara detail bukan cuma menyampaikan bahwa iuran sampah gratis saja. Tapi kami tetap sampaikan bahwa iuran sampah gratis itu untuk, mohon maaf sekali lagi untuk keluarga berpenghasilan rendah,” paparnya. (*)