HERALDMAKASSAR – Calon Wali Kota Makassar nomor urut 1, Munafri Arifuddin menyampaikan garis besar visi-misinya di gedung Pusat Dakwah Islamiyah Muhammadiyah (Pusdim) Makassar.
Appi sapaan akrabnya memanfaatkan momentum itu dengan sangat baik menyampaikan sejumlah program yang disiapkan untuk membangun Makassar kedepan.
Appi tampak hadir bersama Ketua Tim Pemenangannya di Pilwalkot Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) disambut oleh Ketua Muhammadiyah Makassar Said Abdul Samad dan jajaran pengurusnya, Sabtu (28/9/2024).
IAS pada kesempatan itu mengawali dengan menyampaikan permohonan maaf dari Aliyah Mustika, pasangan Appi yang tidak sempat hadir karena kesibukan di Jakarta.
“Tujuan utama kami bersilaturahmi, mengantarkan pasangan kandidat, paling tidak ingin membangun hubungan emosional. Kedua, kita ingin mencoba menjabarkan sedikit tentang visi misi selaku wali kota Makassar,” ujar IAS.
Menurutnya, Muhammadiyah punya peran penting dalam mengawal demokrasi dan jalannya pemerintahan. Meski pun, dia akui Muhammadiyah secara organisasi tidak bisa menyatakan dukungan dalam kontestasi politik.
“Kenapa perlu kami memberi pemahaman (visi-misi)? Karena ormas Islam salah satu yang memiliki potensi besar adalah Muhammadiyah. Walau pun secara garis besar Muhammadiyah tidak boleh masuk wilayah politik praktis, tetapi sebagai organisasi kemasyarakatan harus memiliki tanggungjawab mengawal pemerintahan,” ujarnya.
IAS mengaku kedatangannya bersama Appi selain silaturahmi juga ingin mendengar aspirasi dari Muhammadiyah untuk Makassar. Termasuk, persoalan yang selama ini dihadapi Muhammadiyah akan ditampung oleh Appi-Aliyah.
“Kami juga ingin mendengar seberapa banyak sih persoalan yang dihadapi Muahammadiyah. Catatan-catatan akan coba kita kaji untuk dituntaskan,” katanya.
IAS lantas bercerita jika punya kedekatan tersendiri dengan Muahmmadiyah selama 2 periode menjadi wali kota Makassar. Banyak hal yang dilalui bersama saat membangun Makassar dalam periodenya.
“Karena waktu saya,saya bisa tuntaskan. Contoh pemberian IMB kepada semua bangunan-bangunan aset Muhammadiyah,” ujarnya.
“Saya kira itu bukan hal yang sulit karena kita tidak berorientasi mengambil keuntungan, pendapatan dari organisasi yang sudah memberikan kontrbusi dalam bermasyarakat,” katanya.
Appi Paparkan Visi-misi
Sementara itu, Appi mengapresiasi para pengurus Muhamadiyah Makassar yang telah bersedia menerima kunjungannya.
Baginya, kesempatan ini merupakan kesempatan besar untuk menyampaikan kesiapannya membangun Makassar sekaligu menampung aspirasi dari warga Muhammadiyah di Makassar.
“Muhammadiyah memiliki persan sentral di tengah masyarakat dalam setiap pembangunan. Tentu ini menjadi kesempatan besar bagi kami,” ujar Appi mengawali pidatonya.
Pada kesemaptan itu, Appi mengaku tak pernah terbesit untuk maju wali kota saat Makassar dipimpin oleh IAS selama 10 tahun. Menurutnya, Makassar saat itu sangat maju dari segi apapun.
“Sejak zaman Pak Ilham tidak ada niat untuk maju wali kota. Bagaimana kita melihat beliau memperindah pantai losari, meningkatkan utilitas lapangan karebosi. Perkonomian tumbuh sangat baik saat itu,” katanya.
Menurutnya, keberhasilan itu tidak terjadi begitu saja tanpa dukungan dari Aliyah selaku istri. Hal itu juga menjadi salah satu alasan dirinya meminang Aliyah maju bersama di Pilwalkot Makassar.
“Dalam proses kepemimpinan, ada satu sosok yang mendampingi pak Ilham membangun kota ini, meletakkan pondasi dasar,” katanya.
Usai periode IAS, kata Appi, pembangunan Makassar mengalami kontradiksi. Dia melihat sejumlah sektor di Makassar tak dikelola dengan baik oleh pemerintah.
Dia mengibaratkan, Makassar sebagai taman bunga. Punya potensi yang melimpah namun tak dikelola dengan baik.
“Kami melihat makassar ini sebagai taman bunga. Artinya tetap ditumbuhi taman bunga tapi tumbuh bersama semak belukar. Sehingga dibutuhkan tukang kebun yang mampu menata Makassar yang indah ini,” katanya.
Appi memimpikan Makassar menjadi kota tujuan wisatawan lokal dan mancanegara. Bukan sekadar kota untuk transit
“Kita harus mempersiapkan strategis supaya makassar merespons hadirnya orang ke Makassar, menahannya lebih lama tanpa melihat kesemrawutan,” katanya.
Begitu pula di sektor pendidikan dan kesehatan. Sejauh ini Aliyah, kata Appi, telah berjuang keras di DPR RI menagwal aspirasi warga Makassar.
“Pendidikan Makassar harus setaraf Jakarta. Anak sekolah, mahasiswa tidak perlu ke luar daerah, keluar negeri, kita akan siapkan di sini. Melalui perjuangan Ibu Aliyah di DPR RI, nampak telah dibangun rumah sakit terbesar di Indonesia Timur di Makassar,” katanya.
Sementara itu, Ketua Muhammadiyah Makassar Said Abdul Samad mengaku sengaja menerima Appi agar anggota Muhammadiyah di Makassar mendapat gambaran soal visi-misi yang disiapkan.
“Kami ada rencana, dari lembaga hukum dan kebijakan publik Muhammadiyah ingin mengundang semua calon supaya menyampaikan visi misinya,” kata Said.
Tiap kandidat akan diberi kesempatan yang sama agar anggota Muhammadiyah dapat menentukan pilihannya sesuai hati nurani. Dia memastikan, Muhammadiyah secara organisasi tidak mendukung paslon tertentu.
“Mana nantinya menjadi pilihannnya, itu menjadi kebebasan bagi anggota Muhammadiyah, secara resmi muhammadiyah tidak memiliki dukungan untuk salah seorang diantaranya,” jelasnya.