HERALDMAKASSAR – Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar upacara penyambutan Mahasiswa Baru (MABA) dalam rangka Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
Upacara ini bertemakan “Era Baru Menuju Generasi Emas yang Humanis” yang berlangsung di pelataran Gedung Phinisi UNM, Jl AP Pettarani Makassar, Kamis (15/08/2024).
Rektor UNM, Prof Karta Jayadi mengumumkan bahwa UNM menerima 10.750 mahasiswa baru tahun ini.
Ia juga menambahkan bahwa terdapat dua program studi (prodi) baru yang diperkenalkan, yaitu prodi Animasi dan prodi Ilmu Kedokteran.
Program studi Ilmu Kedokteran memiliki kuota yang diberikan oleh kementerian sebanyak 50 orang, dengan 48 di antaranya telah melakukan pendaftaran ulang.
“Jumlah mahasiswa baru 10.750. Ada dua prodi baru yaitu prodi animasi dan prodi ilmu kedokteran,” ujarnya.
Prof Karta menekankan pentingnya kesiapan mahasiswa baru dalam menghadapi tantangan akademik dan kehidupan kampus.
“Kita berharap mahasiswa baru ini memulai langkah untuk menata hidup mereka menjadi sarjana yang teruji, baik dari segi etika, logika, maupun estetika. Kita tidak hanya butuh generasi yang cerdas, tapi juga yang beretika,” ujarnya.
Guru besar Fakultas Seni dan Desain, ini juga mengajak para mahasiswa untuk kritis dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan kampus, termasuk melalui demonstrasi, asalkan dilakukan dengan dasar kebenaran dan etika.
“Saya imbau mahasiswa Jadilah mahasiswa kritis, cerdas, tidak apa-apa berdemo, itu bagian dari demokrasi asalkan isinya harus dimulai dengan kebenaran,” katanya.
Berbicara mengenai prodi Ilmu Kedokteran, Prof. Karta menyebutkan bahwa standarisasi nasional menjadi acuan utama dalam menerima mahasiswa di program ini.
Ia juga mengungkapkan bahwa UNM sedang mengembangkan kampus di Parepare sebagai pusat pendidikan kedokteran untuk memudahkan akses bagi mahasiswa dari berbagai daerah, mengurangi biaya, dan menyediakan lingkungan belajar yang kondusif.
Terkait infrastruktur, Prof Karta memastikan bahwa sarana dan prasarana yang disiapkan untuk prodi Ilmu Kedokteran telah memenuhi standar yang ditetapkan.
“Kami ada di dana memfasilitasi masyarakat yang dekat dengan masyarakat. Kedokteran itu butuh situasi belajar yang bagus. Parepare tidak terlalu banyak tempat yang menggoda,” jelasnya.
Kata dia, UNM juga berkomitmen untuk melanjutkan program “Merdeka Belajar” dengan pendekatan yang lebih humanis, melalui dialog dan persuasi dengan lembaga-lembaga kemahasiswaan.
Sementara itu, Wakil Rektor III UNM, Arifin Manggau, menyatakan bahwa pihaknya akan melanjutkan program-program yang telah dicanangkan sebelumnya.
Ia menekankan pentingnya pendekatan yang humanis dalam membangun kelembagaan di UNM.
“Kami akan lebih fokus pada bagaimana membangun secara kelembagaan yang humanis, karena sampai saat ini kami melakukan pendekatan persuasif dengan lembaga-lembaga kemahasiswaan. Mereka merasa nyaman dengan gaya persuasif ini,” ujarnya. (*)