HERALDMAKASSAR – Presiden Joko Widodo akhirnya meresmikan Bendungan Pamukkulu, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Jumat (5/7/2024). Bendungan Pamukkulu yang terletak di bagian hulu Sungai Pappa Kabupaten Takalar ini dibangun sejak 15 November 2017.
Saat peresmian, Kepala Negara turut didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras, Anggota Komisi V DPR Hamka B Kady serta Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif.
Andi Iwan dan Hamka B Kady diketahui keduanya merupakan legislator asal Sulawesi Selatan yang sejak awal mengawal pembangunan bendungan tersebut.
Bendungan ini dibangun untuk meningkatkan keberlangsungan suplai air bagi lahan pertanian di Sulsel sebagai lumbung pangan nasional.
“Semua negara produktivitas pertaniannya turun, produksi berasnya turun, ada potensi 500 juta orang akan kelaparan di seluruh dunia. Dan air menjadi hal yang penting sekali,” kata Presiden.
Jokowi menyebut, biaya konstruksi untuk membangun bendungan ini mencapai Rp1,6 triliun dengan daya tampung air 82 juta meter3 dan luas genangan 460 hektare.
“Ini adalah bendungan yang besar dan menghabiskan biaya yang juga sangat besar sekali. Rp 1,6 triliun,” jelasnya.
Kepala Negara menjelaskan Bendungan Pamukkulu dibangun untuk mengelola air agar tidak dibiarkan masuk ke sungai, kemudian menuju ke laut.
Diterangkan, air hujan yang ditampung melalui bendungan ini memiliki banyak manfaat, terutama untuk masyarakat Kabupaten Takalar, antara lain sebagai air baku, pembangkit tenaga listrik, mengurangi banjir, hingga irigasi sawah.
“Yang paling penting adalah untuk irigasi kita, mengairi sawah-sawah yang ada di Kabupaten Takalar dan sekitarnya,” kata Presiden.
Anggota Komisi V DPR RI, Hamka B Kady yang turut mendampingi Presiden Jokowi mengaku lega dan bersyukur Bendungan Pamukkulu akhirnya resmi beroperasi untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Takalar dan sekitarnya.
Legislator asal Sulawesi Selatan ini mengenang pembebasan lahan bendungan ini yang pada saat itu menemui hambatan cukup rumit.
Persoalan itu akhirnya menemui titik temu dan solusi mengingat manfaat bendungan ini untuk kemaslahatan rakyat Takalar maupun Gowa.
“Sejak periode pertama saya duduk di DPR, saya berkomitmen bagaimana caranya Takalar punya bendungan sendiri, punya sumber air sendiri sehingga tidak tergantung dengan Gowa,” jelasnya.
Sehingga bendungan ini nantinya 95 persen untuk kepentingan rakyat Takalar.
“Ada 6.150 hektar sawah yang akan diairi. Sehingga nantinya rakyat Takalar bisa sejahtera. Selama ini bergantung dari bendungan Bili-bili Gowa,” jelasnya.
Manfaat lainnya, bendungan ini juga bisa membackup air baku sebanyak 160 liter/detik, cukup untuk 320 ribu orang. Kemudian dapat mereduksi dan mengendalikan ancaman banjir, dan sebagai konservasi untuk air tanah.
“Yang paling fenomenal lagi, bendungan ini juga memiliki potensi untuk pembangkit listrik tenaga air sebesar 4,3 MW, serta dapat dimanfaatkan untuk pariwisata,” ungkap Hamka. (*)