HERALDMAKASSAR – Pusat Pengembangan Kurikulum, PSB, Media dan Evaluasi Pembelajaran, Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP2MP) Universitas Negeri Makassar melaksanakan kegiatan Workshop Desain Instruksional untuk Pembelajaran Online.
Kegiatan yang bekerjasama dengan Tim Syam OK ini menghadirkan Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta, Dr. Cecep Kuntandi, M.Pd. dan dilaksanakan di Ballroom Phinisi, Rabu (29/5).
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Hasnawi Haris, M. Hum mengaku sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ia mengaku teknologi dalam pembelajaran sudah menjadi tuntutan yang wajib dalam era perkembangan teknologi hari ini.
“Kami sangat apresiasi kegiatan ini, sebab tentu pembelajaran yang diintegrasikan dengan teknologi sudah menjadi kebutuhan saat ini,” kata Prof. Hasnawi.
Akademisi asal Kabupaten Soppeng menjelaskan bahwa teknologi yang ada saat ini memaksa cara pandang insan akademis tentang pendidikan. “Sebagai contoh penggunaan teknologi dalam pembelajaran yakni LMS. Ini sudah jadi kebutuhan dan sudah sangat berbeda dengan sistem pembelajaran 10 atau 20 tahun lalu,” terangnya.
Selain itu, Prof. Hasnawi juga percaya jika Rektor UNM yang baru, Prof. Dr. H. Karta Jayadi, M.Sn. akan berkomitmen dan mendukung layanan akademik terhadap mahasiwa. “Saya kira LMS ini sudah kita tahu dampak baiknya, makanya saya percaya Pak Rektor akan mendukung ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum, PSB, Media dan Evaluasi Pembelajaran, Lembaga Pengembangan dan Pejaminan Mutu Pendidikan (LP2MP) Universitas Negeri Makassar, Dr. Arnidah, M.Si mengaku akan terus melakukan inovasi dalam sistem pembelajaran di UNM.
“Jadi kegiatan ini kami laksanakan dengan tujuan sebagai bahan reflektif untuk peningkatan kapasitas dan kualitas pembelajaran. Kami selalu terbuka untuk adaptasi teknologi baru, terpenting dampaknya positif terhadap layanan dalam pembelajaran,” kata Dr. Arnidah.
Bahkan, Arnidah mengaku jika pihaknya terus melalukan sejumlah inovasi dalam pembelajaran daring, terutama untuk memberikan pelayanan terhadap mahasiswa disabilitas.
“Kami tidak berhenti bergerak untuk melakukan updating dengan teknologi baru dalam pembelajaran. Termasuk akan siap memfasilitasi mahasiswa yang berkebutuhan khusus. Saya kira ini juga permintaan dari Pak Wakil Rektor Bidang Akademik,” pungkasnya. (*)