HERALDMAKASSAR – Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Husain Syam resmi mengukuhkan Ketua Senat UNM, Jamaluddin sebagai profesor atau guru besar.
Prosesi pengukuhan tersebut berlangsung dalam sidang terbuka luar biasa yang dilaksanakan di Ballroom Teater Menara Pinisi UNM, Kamis (22/2/2024).
Prof. Dr. Drs. Ir. Jamaluddin, M.P., IPM dikukuhkan sebagai profesor di bidang ilmu teknik pertanian yang saat ini sebagai pejabat fungsional Lektor kepala di Fakultas Teknik UNM.
Rektor UNM, Prof Husain Syam dalam pidato pengukuhannya menyampaikan Prof Jamaluddin adalah sosok pribadi yang sangat tekun, sangat apik dan perfek dalam mengembangkan ide dan gagasan.
“Rasanya tercatatkan semua dalam model penelitian yang disampaikan melalui orasi ilmiahnya. Maka sangat pantas bisa meraih gelar profesor ini,” ujarnya.
Menurutnya, UNM selalu menargetkan semua calon profesor bisa berproses cepat, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi prioritas utama.
“Targetnya selalu banyak yang lagi yang berproses, pengembangan SDM harus kita nomor satukan. Salah satu penggambaran kualitas SDM adalah bagaimana jumlah guru besar dan doktornya banyak,” jelasnya.
“Kemajuan indikator kita selalu ikut serta dalam memajukan setiap pengembangan SDM yang berkualitas dan menghadirkan dosen yang kreatif,” tambah Rektor dua periode yang akrab disapa PHS ini.
Sementara itu, Prof Jamaluddin juga menyampaikan orasi Ilmiahnya berjudul “Model Matematika, Karakteristik dan Perubahan Bahan Pertanian Selama Proses Pengeringan Untuk Optimalisasi Kualitas Efisiensi Energi”.
Dirinya menguraikan karakteristik pertanian di berbagai jenis bahan pertanian bertujuan untuk mengoptimalkan kualitas produk-produk yang lebih baik.
Karena menurutnya, bahan hasil pertanian umumnya memiliki kadar air tinggi, kecenderungan ini menyebabkan pentingnya metode pengawetan dan memperpanjang umur simpan bahan hasil pertanian.
“Pengeringan merupakan metode paling kuno tapi masih digunakan oleh para petani sampai saat ini. Maka dari itu sangat penting bagaimana proses pengeringan mampu mengoptimasi kualitas efisiensi energi bahan pertanian,” terangnya. (*)