Beranda Makassar Pusat Pubikasi dan HKI UNM Gelar Workshop Asistensi Akreditasi Jurnal Ilmiah

Pusat Pubikasi dan HKI UNM Gelar Workshop Asistensi Akreditasi Jurnal Ilmiah

HERALDMAKASSAR – Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan jurnal ilmiah di lingkup Universitas Negeri Makassar, Pusat Publikasi dan HKI Lembaga penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar (UNM) menyelenggarakan Workshop Manajemen Pengelolaan dan Asistensi Akreditasi Jurnal Ilmiah Bagi Editor Jurnal dalam Lingkup UNM.

Kegiatan workshop tersebut berlangsung selama dua hari terhitung sejak Kamis 22 Juni 2023 hingga Jumat 23 Juni 2023 di Ruang Rapat LP2M LT 10 Gedung Pinisi UNM.

Adapun dalam kegiatan tampak diikuti oleh para editor jurnal ilmiah yang terdiri dari perwakilan program studi dan fakultas di Lingkup UNM. Turut juga hadir Ketua LP2M UNM Prof. Dr. Ir H Bakhrani A rauf, MT.IPU bersama Sekretaris LP2M, Ketua Pusat Publikasi dan HKI LP2M bersama para kepala pusat lingkup LP2M UNM.

Panitia Pelaksana, Dr. Ramlan Mahmud mengatakan, dari google form pendaftaran yang diberikan kepada seluruh pengelola jurnal di UNM terdapat sekitar 150 pengelola yang mengisi. Namun untuk kapasitas program tersebut, kata dia, untuk hari ini sebanyak 35 peserta yang hadir. Mereka terdiri dari para pengelola jurnal belum terakreditasi, sementara reakreditasi dan telah terakreditasi.

Adapun tujuan dari kegiatan ini, lanjut Ramlan, untuk meningkatkan proses pengelolaan jurnal ilmiah di lingkup UNM serta bertambahnya jurnal-jurnal yang baik sesuai dengan petunjuk akreditasi jurnal ilmiah nasional.

“Dengan demikian akan memberikan dampak pada peningkatan jumlah jurnal yang terakreditasi di Lingkup Universitas Negeri Makassar (UNM),” terang Ramlan.

Pada hari pertama, kata dia, agenda kegiatan berkaitan dengan pemaparan materi dan praktek yang kemudian dilanjutkan asistensi persiapan akreditasi jurnal ilmiah.

“Semoga kegiatan ini dapat bertambah Kembali dari 200 lebih jurnal-jurnal yang ada di lngkup UNM. Sekiranya tahun ini dapat bertambah lebih banyak lagi. Di mana usulan tahun 2023 UNM masih di urutan ke 6 pengusulan di data statistik di ARJUNA,” ujar Ramlan.

“Semoga sampai sebelum penutupan dalam pelaksanaan usulan akreditasi ini, jurnal-jurnal di lingkup UNM bisa bertambah lebih banyak sesuai petunjuk akreditasi ilmiah,” tambahnya.

Ia menjelaskan, untuk pelaksanaan asistensi telah berlangsung sejak Januari, sehingga dapat dinilai jika pekerjaan yang dilakukan hingga saat ini secara kontinuitas berlangsung dari Januari–Desember 2023.

“Kegiatan asistensi selalu dalam bentuk workshop dilakukan dengan mengunjungi jurnal-jurnal di masing-masing program studi atau fakultas yang bersedia untuk mengajukan akreditasi,” tutur Ramlan.

Kepala Pusat Publikasi dan HKI LP2M UNM, Prof Amirullah Abduh, Ph.D dalam sambutannya menyampaikan bahwa jurnal akreditasi ini penting terlebih lagi buat yang mau ke lector kepala tentu juga penting.

Tak hanya itu, kata dia, buat mereka yang ingin remunnya tinggi, juga harus masuk ke jurnal terakreditasi. Harapannya ke depan agar mudahan-mudahan semuanya bisa
konsisten dalam proses penerbitan dan pengelolaan jurnal.

“Kita mengejar ketertinggalan dari PT lain. Sekarang UNM memiliki jurnal 48 terakreditasi, mudah-mudahan kita bisa kejar dan meningkat hingga akhir tahun ini. Target kita sebanyak 100 jurnal terakreditasi,” ucap Amirullah.

Dalam proses pengelolaan di jurnal baik nasional maupun internasional selain kebutuhan editor, kata dia, tantangan ke depan adalah kualitas naskah yang dihasilkan harus benar-benar memberikan kontribusi terhadap keilmuan. Jika ada editor dari Jepang misalnya, itu nantinya bisa mudah didapatkan, namun yang lama substansi artikel dan substansi bahasa.

“Pengelolanya sudah ada, kemudian pergi S3 jurnalnya di tinggal, ini terjadi beberapa tahun lalu. Jadi pengelolanya sudah ada di tinggal sehingga hidup segan mati tak mau. Hidup ada di OJS tetapi tidak terbit. Terbit pun tetapi terlambat padahal salah satu unsur akreditasi itu kontinuinya/ berkelanjutan. Jadi tidak bisa hilang satu terbitan karena akan terhitung nol lagi, bisa jadi yang lama-lama diskontinyu,” ungkap Amirullah Abduh yang juga editor In Chief Ijole terindeks Scopus Q1.

Di tempat yang sama, Ketua LP2M UNM, Prof. Dr Ir. H Bakhrani A rauf, MT.IPU juga menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini diupayakan banyak masuk di sinta.

Di mana, ungkap dia, selama ini pengelola banyak tertidur. Namun alhamdulillah berkat kegiatan yang dilakukan Pusat Publikasi dan HKI kini, kita sudah ada 48 telah terakreditasi sinta walaupun ada yang masih di sinta 6 sampai dan sudah ada sinta 1 atau yang terindeks scopus.

“Bapak Rektor UNM menyampaikan bahwa LP2M UNM khususnya Pusat publikasi dan HKI dalam rangka menuju PT PTNBH, UNM harus memang memiliki jurnal terakreditasi masuk sinta dan itu perlu diperbanyak karena itu salah satu persyaratan memang masuk PTNBH,” kata Bakhrani.

Keberadaan jurnal yang terakreditasi di Perguruan Tinggi (PT), beber dia, sangat memberikan dampak besar dan reputasi bagi Perguruan Tinggi dan khususnya kepada Dosen, baik sebagai wadah luaran penelitian maupun sebagai kebutuhan untuk naik pangkat atau naik jabatan fungsional.

“salah satu luaran dari pengabdian pada masyarakat tidak terlalu diperlukan yang sinta, tetapi yang penting telah beriisn sudah bisa menjadi luaran pengabdian kepada mayarakat. Akan tetapi lebih bagus lagi jika masuk sinta,” ungkap Bakhrani.

Terkait dengan Sinta, ia mengatakan, harus diupayakan terus, karena jika nantinya ingin menyusun atau hendak naik pangkat, maka harus berhubungan dengan sinta.

“Karena banyak saya lihat banyak yang tidak dimutakhirkan sintanya, dan pesan bapak rektor juga bahwa jurnal itu sangat penting, jangan pergi sekolah S3 kalau tidak naik pangkat satu kali,” jelas Bakhrani.

“Jadi harus lector baru bisa sekolah, baru bisa diberikan izin untuk studi. Jadi teman-teman sangat berkaitan dengan jurnal yang ada di UNM atau di luar,” Ketua LP2M UNM itu menambahkan.

Muhammad Qasas selaku peserta workshop jurnal ilmiah mengaku sangat bersyukur karena jurnal hari ini bisa dibedah dan dinilai dalam pengajuan akreditasi jurnal.

“Terima kasih kepada narasumber semoga hasil asistensi ini memberikan dampak pada peningkatan akreditasi jurnal kami,” ujar Muhammad Qasas.

Diketahui, pada kegiatan workshop manajemen pengelolaan dan asistensi akreditasi ini, di sesi pertama membahas tentang strategi pengelolaan Jurnal Akreditasi Ilmiah dan Evaluasi Diri Akreditasi Jurnal Ilmiah kemudian dilanjutkan sesi Asistensi bagi pengelola jurnal yang ingin mengajukan akreditasi jurnalnya. (*)