MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terus mendorong agar semua daerah menerapkan sistem digitalisasi. Hal tersebut akan membuat pelayanan ke masyarakat lebih cepat dan efisien.
“Saya berharap, seluruh daerah di Sulsel konsisten menuju 100 persen digitalisasi.
Kita bisa bayangkan, akan lebih cepat dan efisien dan tidak ada lagi pelayanan secara manual,” kata Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Andi Darmawan Bintang, dalam sambutannya di acara Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Sulsel, di Hotel Mercure Makassar, Kamis, 22 Juni 2023.
Menurut Andi Darmawan, untuk mengejar digitalisasi dan transparansi transaksi, serta akuntabilitas dalam dunia digitalisasi, tidak ada yang bisa lagi disembunyikan.
“Ini adalah tujuan kita untuk merancang ini semua, untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya.
Semua daerah juga diharapkan agar tidak pernah berhenti untuk berinovasi, terutama dalam bidang digitalisasi perbankan, atau yang berkaitan dengan transaksi.
“Bagaimana agar kita berinovasi secara terus menerus dalam menciptakan digitalisasi pembayaran,” harapnya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Rudy Bambang Wijanarko, mengatakan, saat ini Bank Indonesia mengeluarkan hasil-hasil survei tentang kemajuan transaksi di Sulsel.
“Saat ini Sulsel termasuk daerah dengan tingkat transaksi tertinggi di wilayah Indonesia bagian timur, terutama di sektor komunikasi dan informasi,” katanya.
Sementara itu, Direktur Operasional dan Teknologi Informasi PT. Bank Sulselbar, Iswandi Ayub, menjelaskan, saat ini Bank Sulselbar sudah memiliki Bank Sulselbar Syariah dan sudah lumayan besar nasabahnya.
“Kami terus kembangkan bagaimana agar proses transaksi terus mengikuti kemajuan, terutama virtual akun dan QR,” katanya.
Hadir dalam acara high level meeting TP2DD se-Sulsel tersebut, perwakilan TP2DD 24 kabupaten kota se-Sulsel dan seluruh stakeholder terkait. (*)