HERALDMAKASSAR – Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof. Dr. Ir. Husain Syam, M.TP.,IPU, ASEAN Eng berharap mahasiswa hari ini bisa mengikuti jejak pemikiran dan kepemimpinan dari founding fathers Indonesia, Ir Soekarno.
Hal itu disampaikan Prof Husain Syam dalam sambutan kuliah umum kebangsaan “Reaktualisasi Pemikiran Bung Karno Saat ini, Menyongsong Indonesia Emas 2045 sebagai Negara Poros Maritim Dunia”, di Ballroom Teather Pinisi UNM Lt 3, Senin (6/3/2023).
Dalam kuliah umum tersebut, menghadirkan langsung Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto sebagai narasumber untuk mengupas buah pemikiran dari Bung Karno sebagai pemimpin terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Menurut Rektor UNM, tema ini sangat menarik karena akan mengantarkan pikiran dan pemahaman kepada masyarakat khususnya civitas akademika UNM tentang sosok negarawan sejati sang proklamator kemerdekaan Presiden pertama RI.
“Selaku Rektor UNM mewakili seluruh civitas
akademika menyampaikan selamat datang kepada Bapak Hasto Kristiyanto di kampus entrepreneur UNM. Tentu ini adalah sebuah kehormatan bagi kami civitas akademika keluarga besar UNM,” ujarnya.
Dihadapan Hasto, Prof Husain Syam juga membeberkan bahwa UNM adalah kampus yang sudah terakreditasi A sejak tahun 2017 dan sekarang terakreditasi unggul serta berada pada rangking 27 dari 4527 PTN/PTS se-Indonesia.
“UNM selalu menjadi rumah bagi bapak Sekjen. Semoga dengan kuliah umum ini mampu memberi penyegaran dalam peningkatan wawasan bagi civitas akademika dari para cendekiawan, tokoh atau expert sesuai bidangnya,” beber Prof Husain Syam.
Selain itu, Rektor UNM menyampaikan dirinya sering melihat didinding ruang kelas sewaktu masih duduk dibangku sekolah dasar, bahwa Soekarno menitipkan negeri ini dengan penuh perjuangan kepada generasi muda penerus bangsa.
“Isilah negara ini dengan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga negara ini bisa maju dan berdaya saing unggul, kira-kira begitu makna dari setiap perkataan Bung Karno ketika melihat di dinding ruang kelas sekolah,” ungkapnya.
Karena itu, Prof Husain Syam mengajak kepada seluruh mahasiswa dan para generasi muda agar mengisi ruang-ruang intelektual dengan buah pemikiran yang pernah diaktualisasikan oleh Bung Karno dalam menjalankan kepemimpinan dimanapun organisasi itu.
“Betapa pemuda itu selalu menjadi kata kunci, mulai dari pergerakan tahun 1908, 1928, 1945, 1966, dan 1998. Semua pergerakan revolusi itu pasti dilakukan oleh kaulah muda. Dan itu sangat cocok dengan perkataan Bung Karno bahwa berikan aku 10 pemuda maka akan ku guncangkan dunia,” jelasnya.
Sementara itu, Hasto Kristiyanto dalam paparan kuliah umum kebangsaan yang dibawakannya meminta para mahasiswa berani memupuk spirit kepemimpinan Indonesia di tingkat dunia dengan mengaktualisasikan pemikiran Soekarno.
Bahkan, Doktor di bidang ilmu pertahanan ini juga menyinggung peran Perguruan Tinggi di Sulsel dan mahasiswanya agar bisa merespons keadaan saat ini bagaimana menyongsong generasi emas pada tahun 2045 mendatang.
“Yang harus dilakukan bagaimana memperkuat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, lewat perbanyakan riset dan inovasi. Selain itu, kampus juga harus bisa melakukan kaderisasi kepemimpinan untuk menciptakan generasi emas bangsa,” katanya.
Menurut Hasto, bagaimana masyarakat hari ini membangun kesadaran cara pandang geopolitik Soekarno dalam mendayagunakan seluruh instrumen dari potensi yang dimiliki untuk kemajuan pembangunan dan pertahanan negara.
“Sesuai hasil penelitian saya dalam disertasi mengenai pemikiran geopolitik Soekarno di Universitas Pertahanan. Jadi pendidikan itu menjadi faktor terpenting kedua setelah variabel kepentingan nasional, jika Indonesia mau maju,” ungkap Hasto.
Sekadar diketahui, kuliah umum kebangsaan turut dihadiri unsur pimpinan lingkup UNM, Rektor Unhas Prof Jalaluddin Jompa, Rektor UIN Prof Hamdan Juhannis, Anggota DPR RI, Anggota DPRD Sulsel
Sulsel Fraksi PDI Perjuangan, dan jajaran Pengurus DPD PDI Perjuangan Sulsel. (*)