MAKASSAR – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan apresiasinya atas kebijakan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman memberi subsidi untuk sektor penerbangan di Kabupaten Tana Toraja dan Bone.
Hal itu disampaikan Mendagri Tito saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) inflasi tahun 2023, yang diikuti jajaran OPD Pemprov Sulsel di Baruga Lounge, Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (8/2/2023). Rakor ini digelar sebagai tindak lanjut surat Mendagri No.500.2.3/697/SJ Tanggal 05 Februari 2023.
Menurut Tito, kebijakan tersebut sangat penting sebagai salah satu langkah untuk mengendalikan inflasi. Apalagi kenaikan tarif angkutan udara menjadi penyumbang tertinggi inflasi nasional.
Dijelaskan, tingginya kontribusi tarif angkutan udara terhadap inflasi nasional terjadi karena jumlah pesawat yang beroperasi akibat keterbatasan sparepart di daerah serta keterbatasan ketersediaan avtur.
“Untuk itu pemda diharapkan membantu menjaga keterisian penerbangan, agar load faktornya bisa terisi. Seperti di Toraja pemerintah sudah melakukan itu. Tolong juga setiap daerah awasi masalah distribusi avtur,” kata Tito.
“Kemudian dari pemerintah pusat juga kami harapkan mencari solusi dan berupaya agar lebih banyak pesawat yang beroperasi. Karena ini menjadi penyumbang inflasi pertama di Indonesia,” terangnya.
Selain tarif angkutan udara, Mendagri juga meminta daerah memperkuat sinergi dengan seluruh stakeholder, seperti Satgas Pangan, dan Tim Pengendali Inflasi Daerah, untuk menjaga ketersediaan dan harga pangan. “Beras, cabe merah, cabe rawit, minyak goreng tolong dijaga,” pungkasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.
Menurut Maria, kenaikan tarif angkutan udara terjadi karena beberapa faktor. Mulai dari kelangkaan sparepart di daerah, masalah ketersediaan avtur hingga load factor yang rendah.
Karena itu, Maria berharap agar pemerintah daerah, khususnya pemerintah provinsi di Indonesia untuk berperan aktif membantu dalam kebijakan pengendalian inflasi. Termasuk melalui kebijakan subsidi penerbangan untuk menjaga keterisian penumpang. “Saat ini Pak Gubernur Sulsel sudah memberikan subsidi penerbangan,” katanya.
Sementara itu, Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Sulsel, Ichsan Mustari mengatakan, subsidi penerbangan Toraja – Balikpapan, Bone – Makassar, Bone – Balikpapan, Bone – Kendari merupakan upaya menghadirkan konektivitas transportasi udara. Terlebih, Sulsel merupakan hub di kawasan timur Indonesia.
“Dengan dukungan untuk konektivitas transportasi udara ini diharapkan bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi bagi Sulawesi Selatan. Konektivitas transportasi juga sejalan dengan visi misi Pak Gubernur Andi Sudirman Sulaiman,” pungkasnya.
Untuk diketahui, tahun 2022 lalu, Pemprov Sulsel mengalokasikan bantuan keuangan kepada beberapa Kabupaten untuk subsidi penerbangan. (*)