HERALDMAKASSAR – Keluarga mahasiswa dan alumni penerima beasiswa Supersemar (KMAPBS) Sulsel menggelar pelantikan pengurus periode 2022-2026 yang dirangkaikan dengan rapat kerja.
Kegiatan ini dihelat di Hall Pascasarjana UNM, Jalan Andi Djemma, Minggu, 20 November 2022. Dr Muhammad Daud dkk dilantik secara virtual oleh ketua PP KMAPBS, Prof Cecep Darmawan.
Pembina KMAPBS Sulsel, Prof. Dr. Ir.Husain Syam, M.TP., IPU., ASEAN Eng, mengatakan agar para alumni menjadikan KMAPBS sebagai wadah untuk mengalirkan pengabdian kepada masyarakat banyak.
Meskipun beasiswa ini sudah tidak ada, Rektor UNM dua periode itu berharap agar para alumni tetap bisa menjaga silaturahmi.
“Bagaimana kita menjadi kaki tangan pemerintah dalam memberikan solusi permasalahan dan wadah sosial, bukan hanya pemerintah, organisasi Supersemar bisa membantu pengabdian sebagai bentuk penerima beasiswa,” katanya.
Sementara itu, Ketua KMAPBS Sulsel, Dr Muhammad Daud, berharap agar seluruh pengurus bisa memberikan masukan untuk pengembangan organisasi ke depan.
“Terima kasih pak Rektor sebagai pembina fasiltas yang diberikan, harapan semua anggota untuk memberikan masukan pengembangan organisasi ke depan,” ujarnya.
Gubernur Sulsel yang diwakili Kadis Pendidikan, Setiawan Aswad mengapresiasi kepada para alumni penerima beasiswa Supersemar yang saat ini meskipun beasiswa sudah tidak ada tetapi para alumninya masih bersemangat untuk mengabdi dan menghidupkan organisasi KMAPBS.
“Sebelum saya mengakhiri sambutan ini saya mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus daerah KMAPBS Sulawesi Selatan yang telah dilantik selamat bekerja untuk kemajuan Indonesia dan Sulawesi Selatan,” pungkasnya.
Pemprov Sulsel berharap KMAPBS tetap meneruskan beasiswa atau bantuan pendidikan kepada anak yang tidak mampu dengan menyisihkan sebagian dari gaji atau pendapatan para alumninya yang mengabdi di berbagai bidang
“Saya yakin semangat yang terus terpelihara ini tidak lepas dari besarnya manfaat yang dirasakan dari adanya beasiswa Supersemar semoga kita menjadi insan yang pandai bersyukur,” kata Setiawan.
Diketahui, Yayasan Supersemar didirikan pada tahun 1974 dengan tujuan mulia yaitu membantu pemerintah dalam upaya mengatasi masalah dunia pendidikan di Indonesia.
Setahun setelah berdiri yaitu tahun akademi 1975 yayasan ini untuk pertama kali menyalurkan beasiswa kepada 3.135 mahasiswa perguruan tinggi negeri di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada masa itu.
Besarnya beasiswa pada masa itu Rp12.500 kemudian berlanjut pada tahun 1976 dengan memperluas sasarannya kepada siswa SMTA kejuruan Negeri sebanyak 667 santunan beasiswa dan pada tahun 1978 diberikan beasiswa untuk perguruan tinggi Islam di institut agama Islam Negeri.
Jumlah penerima beasiswa Yayasan Supersemar terus bertambah baik dari sisi pemberian beasiswanya maupun dalam jumlah penerimanya.
Mulai dari tahun 1975 hingga 2015 yayasan ini telah memberikan beasiswa dan bantuan pendidikan lebih dari 2 juta mahasiswa S1 S2 hingga S3 dengan lebih dari 1000 alumnusnya telah menjadi profesor
Hingga kini Yayasan Supersemar telah membantu jutaan penerima beasiswa dari semua kelas sekolah mulai dari SD SMP SMA mahasiswa para peneliti yang menjalani studi pasca sarjana guru pelatih dan olahragawan berprestasi
Yayasan ini juga mendukung kesuksesan program pemerintah dengan memberikan bantuan bagi atlet olahragawan berprestasi dan pembinanya melalui koni beasiswa anak peserta KB lestari bantuan anak asuh untuk program wajib belajar pendidikan dasar dan Beasiswa bagi anak pengamat gunung api di daerah terpencil.
Juga diberikan beasiswa khusus untuk putra-putri anggota legium veteran RI, Pepabri, anak veteran dan anak-anak berkebutuhan khusus serta beasiswa kepada perguruan taman siswa dan perguruan Muhammadiyah.
Saat ini sudah banyak tokoh nasional yang pada masa lalunya adalah penerima beasiswa Supersemar dan beasiswa ini diberikan kepada pelajar dan mahasiswa yang berprestasi namun orang tuanya sudah mampu secara ekonomi.
Humas Institusi UNM Burhanuddin, mewartakan.