HERALDMAKASSAR – Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengeluarkan Surat Edaran mengenai Penggunaan Jasa Transportasi Online di Lingkup Pemerintah Kota Makassar.
Penggunaan jasa transportasi online ini diberlakukan bagi seluruh Pegawai Negeri Sipil, PPPK, Non Aparatur Sipil Negara (Laskar Pelangi), dan Pegawai Badan Usaha Milik Daerah Kota Makassar.
Sesuai dengan isi Surat Edaran pemberlakukan penggunaan jasa transportasi online ini dilaksanakan setiap hari Selasa pada jam kerja.
Program ini merupakan upaya pengendalian inflasi karena salah satu yang terdampak adalah pengemudi ojek online dan juga untuk pengurangan penggunaan bahan bakar minyak di Kota Makassar.
Menanggapi itu, Ketua DPRD Kota Makassar Rudianto Lallo menilai program yang diinisiasi oleh Walikota Makassar dapat mengedukasi warga untuk beralih ke transportasi umum.
“Sehingga masyarakat lebih suka naik transportasi massal (angkutan umum) yang disiapkan ketimbang kendaraan pribadi yang mungkin ada efek kenaikan BBM ataukah mungkin bisa mengurai kemacetan,” ujar Rudianto Lallo.
“Jangan dilihat bahwa ini hanya ojol aja. Tapi kan yang dilihat bahwa mengedukasi masyarakat untuk bisa menggunakan transportasi massal. Pak Wali memulai dari ojol, kan begitu. Mulainya dari ojol,” tambahnya.
Legislator dari Partai Nasdem itu mencontohkan penggunaan angkutan umum yang masif seperti di Jakarta. Menurutnya, jika Wali Kota Makassar dapat mendorong masyarakat beralih menggunakan bus Trans Mamminasita maupun pete-pete, maka jumlah kendaraan pribadi yang ada di jalanan tidak akan terlalu padat.
“Kalau ini berhasil, kan bisa juga seperti masyarakat yang di Jakarta. Jakarta sekarang kan semua orang tingkat penggunaan kendaraan pribadi menurun sekali karena transportasi massal seperti busway-nya, MRI-nya, semua warga Jakarta beralih kesana kan,” imbuhnya.
Rudianto Lallo juga mengapresiasi program ojol day yang digaungkan Wali Kota Makassar. Kendati demikian, dirinya pun masih menunggu bagaimana hasil efektivitas penerapan ojol day ke depan.
Ia juga meminta agar Pemkot Makassar bisa mulai mendorong penggunaan angkutan umum agar lebih masif. Sebab hingga saat ini masyarakat yang tertarik menggunakan angkutan umum masih terhitung minim.
“Kita lihat ke depannya mudah-mudahan ojol day itu bagus dan itu tadi diarahkan masyarakat untuk menggunakan transportasi massal. Bus hari ini yang berjalan kan kadang-kadang kosong kan. Pikirkan bagaimana masyarakat mau menggunakan itu,” pungkasnya.